Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442 Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj 68 Volume 3 Nomor 2 Bulan Oktober Tahun 2021 PROBLEMATIKA MANAJEMEN LEMBAGA PAUD DALAM KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA Donna Putri Setyaningsih Universitas Sebelas Maret donnaputri24@student.uns.ac.id ABSTRACT
Untuk menambah wawasan sobat semua, mari simak pendapat para ahli tentang definisi sarana dan prasarana sebagai berikut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengertian sarana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat dalam mencapai tujuan atau maksud.
(Martini:2006). Studi tersebut makin menguatkan pendapat para ahli sebelumnya, tentang keberadaan masa peka atau masa emas (golden age) pada anak-anak usia dini. Masa emas perkembangan anak yang hanya datang sekali seumur hidup sebaiknya dimanfaatkan. Hal itu yang memicu makintentang materi belajar, banyak hal saat kegi atan dibantu oleh para . guru, PAUD, antara lain: 1. Strategi pembelajaran langsung, Yaitu materi pembelajaran .Berdasarkan penelitian, perkembangan fisik motorik terjadi secara bertahap dan terstruktur. Anak mengalami tahapan-tahapan perkembangan yang saling terkait dan memengaruhi kemampuan anak dalam melakukan gerakan-gerakan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut berkaitan dengan otot-otot tubuh anak yang semakin berkembang dan koneksi saraf dalam otak Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf tahun 2002 (Nina, 2008: 14) yang menyebutkan bahwa tingkat kemandirian anak dipengaruhi oleh faktor fisik, tingkat intelegensi, suasana keluarga, teman sebaya dan kebudayaan. Nakita (2005: 36) menyatakan bahwa ketika kemampuan-kemampuan yang seharusnya sudah dikuasai oleh anakDalam banyak literatur, para ahli memberikan berbagai sudut pandang tentang pengertian pendidikan keluarga, misalnya Mansur (2005 : 319) mendefiniskan pendidikan keluarga adalah proses pemberian positif bagi tumbuh kembangnya anak sebagai pondasi pendidikan selanjutnya. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakanTujuan Pendidikan Multikultural. Tujuan awal pendidikan multikultural yaitu membangun wacana pendidikan multikultural di kalangan guru, dosen, ahli pendidikan, pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan dan mahasiswa dengan harapan mereka mempunyai wacana yang tidak hanya mampu membangun kecakapan dan keahlian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan akan tetapi mampu menjadi transformator Para ahli berbeda pendapat tentang definisi media, tetapi kesepakatan umum adalah bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengirim pesan dari satu orang ke orang lain dan k1Vm.