Hariitu tepat malam Jumat 18 Desember kemarin. Jam sudah menunjukkan pukul 20.50 WIB. Seperti biasanya, setiap gerbong kereta Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor selalu padat. Tak cuma di gerbong laki-laki, yang khusus perempuan pun sama. Tak ada keanehan saat kereta berangkat dari Stasiun Duren Tiga Kalibata Jakarta Selatan sekitar pukul 20.20 WIB.
› Hiburan›Jerit Drupadi dalam Belitan... Putu Fajar Arcana mengambil potongan cerita dari epos Mahabharata, yakni tatkala Pandawa dikalahkan Kurawa di atas meja judi dan telanjur menjadikan istri mereka, Drupadi, sebagai taruhan. Tafsirnya menarik. KOMPAS/TOTOK WIJAYANTOArcana Foundation mementaskan Teater Monolog Drupadi karya sutradara Putu Fajar Arcana di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat 2/6/2023. Pentas ini berlangsung hingga Sabtu 3/6/2023,Seorang perempuan berbaju putih terjebak dalam labirin merah menyala. Dia bergerak dalam kebingungan dan sekonyong-konyong tersentak tatkala seorang pria kekar menariknya secara kasar. Perempuan itu meronta, tapi kalah kuat dan akhirnya takluk dalam keterpaksaan. Pada momen yang lain, seorang perempuan tersungkur lalu diseret secara paksa oleh pria-pria kekar berwajah seram. Perempuan itu melata-lata, menyaruk tanah dengan jeritan potongan adegan itu muncul dalam pementasan Teater Monolog Drupadi Apa karena Aku Perempuan di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu 3/6/2023. Adegan itu sekaligus mengingatkan pada peristiwa ketika Drupadi lari kebingungan berharap pertolongan, tetapi Pandawa diam seribu langkah karena menyadari Drupadi bukan hak mereka lagi. Pada saat yang sama, Kurawa merasa berkuasa atas diri Drupadi. Pementasan ini menyuguhkan metafora-metafora ketertindasan kaum perempuan dalam gambaran yang artistik tanpa meninggalkan pesan gugatannya. Baca jugaPanggung Teater, Rehat Perempuan PesisirPenulis naskah sekaligus sutradara Putu Fajar Arcana mengambil potongan cerita dari epos Mahabharata, yakni tatkala Pandawa dikalahkan Kurawa di atas meja judi dan telanjur menjadikan istri mereka, Drupadi, sebagai taruhan. Potongan cerita itu menjadi episode paling kelam dan memiliki ruang yang amat luas untuk ditafsir. Dari titik itulah Fajar memancing empati sekaligus membongkar persepsi terhadap nasib dan posisi Drupadi sama artinya menyinggung seluruh perempuan, lebih tepatnya perempuan yang selama ini tidak diberi akses untuk bersuara. Jumlahnya amat banyak. Mereka menjelma sebagai mayoritas bungkam, silent majority. Mereka menelan segala siksa, duka, dan nestapa dalam diam, bahkan hingga malaikat mau WIJAYANTOArcana Foundation mementaskan Teater Monolog Drupadi karya sutradara Putu Fajar Arcana di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat 2/6/2023. Putu malam itu menghidupkan Drupadi di atas panggung dan memberinya ruang untuk melaungkan seluruh suara hatinya yang selama ini terpendam. Drupadi lalu menjelma sebagai juru bicara perempuan yang memprotes seluruh penindasan atas dirinya. ”Mengapa selalu tubuhku dipertaruhkan. Adakah ia telah menjelma tubuh yang keliru sehingga para lelaki tanpa rasa bersalah mempertaruhkannya di meja judi?” kata Drupadi yang malam itu diperankan oleh Agung cerita dari epos yang lahir berabad-abad lalu itu masih sangat relevan dalam konteks hari ini. Dalam tatanan masyarakat yang patriarkis dan misoginis, perempuan kerap dianggap sebagai sesuatu something, bukan seseorang someone sehingga mereka diperjualbelikan, dilacurkan, dan ditukargantikan sebagaimana barang. Baru-baru ini, seorang gadis berusia 15 tahun diperkosa oleh tujuh pemuda di Gorontalo, lalu seorang pembantu rumah tangga dimasukkan ke dalam kandang anjing, dipukul, dan ditelanjangi majikannya. Terlalu panjang untuk menyebutkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan itu. Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengungkap, sepertiga perempuan di dunia atau sekitar 736 juta jiwa pernah mengalami kekerasan, dari fisik sampai itu tidak akan pernah terjadi jika semua orang melihat bahwa perempuan dan pria mempunyai derajat yang sama. Sayangnya bukan itu yang terjadi. Pola pikir misoginis, yakni kecenderungan untuk membenci perempuan karena dianggap lebih rendah daripada pria tadi, begitu kuat tertanam. Faktor pengaruhnya amat banyak, mulai dari tafsir terhadap kitab suci yang keliru atau konstruksi WIJAYANTOArcana Foundation mementaskan Teater Monolog Drupadi karya sutradara Putu Fajar Arcana di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat 2/6/2023. Pentas ini berlangsung hingga Sabtu 3/6/2023.Bahkan, dalam membaca epos Mahabharata pun tak sedikit yang secara diam-diam ataupun lantang menuding Drupadi sebagai biang perang akbar Bharatayudha. Padahal jika ditilik lebih jauh, perang itu pecah tak lain karena ambisi dan keserakahan kaum pria. ”Bahkan seluruh pergolakan yang kamu tahu bernama Bharatayudha, semua ditimpakan kepadaku,” protes ulangRentetan keluh kesah Drupadi malam itu menyisakan kesan bahwa kita harus membangun ulang dalam memandang perempuan. Drupadi adalah ibu kita, adik perempuan kita, istri kita, atau anak-anak perempuan kita. Drupadi adalah seluruh perempuan di dalam kehidupan kita. Drupadi harus dilihat sebagai seseorang secara utuh atas segala hak-hak hidupnya sebagaimana Teater Monolog Drupadi dijalin dari anasir drama monolog, tarian, nyanyian, musik, dan tata teknologi modern dalam porsi yang setara. Dibuka dengan gesekan biola yang menyayat dan segera menghantar penonton pada suasana kesuraman batin. Disusul tarian dengan koreografi dan musik modern yang secara visual aman menawan. Kematangan Jasmine Okubo meracik gerakan benar-benar teruji dalam pentas malam itu. Delapan penari muda dari Bali begitu fasih dalam mengikuti iringan jugaPertunjukan Teater Tari RamayanaPorsi musik, tari, monolog, multimedia, dan lagu yang dihadirkan selang-seling selama sekitar 1 jam 16 menit itu begitu dinamis sehingga tidak membosankan. Tatkala monolog Agung Ocha mulai terasa terlampau panjang, muncul nyanyian atau tarian yang seolah menjadi jeda, tetapi bukan sekadar jeda karena di dalamnya mengandung pesan yang menyambung dengan monolog tadi. Misalnya, di tengah pementasan ketika Drupadi hampir 7 menit monolog, terdengar alunan musik lembut disusul Agung Ocha melantunkan lagu ciptaan Ayu Laksmi. Ayu menciptakan dua lagu yang liriknya ditulis Bli Can, sapaan akrab Putu Fajar WIJAYANTOArcana Foundation mementaskan Teater Monolog Drupadi karya sutradara Putu Fajar Arcana di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat 2/6/2023. Pentas berlangsung hingga Sabtu 3/6/2023. Upaya kreatif Bli Can yang juga patut diapresiasi adalah ketika dia melakukan intertekstualitas. Potongan cerita Drupadi sebagaimana disinggung di atas diambil dari epos Mahabharata, tetapi dalam pementasan ini Bli Can memasukkan cerita dari Epos Ramayana. Itu dia sisipkan tatkala membuat metafora rencana Drupadi membalas karma dengan menggambarkan diri sebagai Marica yang menyamar menjadi kijang kencana menggoda Rama. Tujuannya agar Rama menjauh dari Sinta. Upaya intertekstualitas ini menjadi warna tersendiri sebagai variasi jugaPertunjukan Solidaritas Teater MandiriSebagai tontonan, Teater Monolog Drupadi amat menarik. Barang kali yang perlu ditilik ulang adalah cara ungkap Drupadi dalam menyampaikan ”suara” hatinya yang dalam beberapa bagian terkesan sebagai khotbah feminisme. Bukan hal yang buruk, tetapi barang kali kurang pas jika disampaikan dalam bentuk pentas begitu, pentas dengan semangat perlawanan Drupadi ini perlu diulang untuk membangun kesadaran baru dalam memandang perempuan sehingga belitan misogini itu pelan-pelan pergi. JumDengar Cerita Saya : Kisah Seram Di Kundasang, Amaran Kepada yang Lemah Semangat. Perkongsian pada kali ini agak berbeza ceritanya. Kisah yang agak seram yang berlaku pada tahun 2018. Cerita ini mengisahkan lima orang sekawan yang mengalami satu peristiwa yang pelik berlaku semasa lawatan ke kundasang sabah. Jom ikuti ceritanya di sini. Ingat jangan pernah tidur larut malam sendirian,, apa lagi dengan lampu tanpa kamu sadari banyak hal yang akan itu aku tidak pernah tau kenapa mata ini seakan ingin selalu terbuka ,, dan kantuk pun tak pernah kunjung sudah menunjukkan pukul mata ini terus saja tidak bisa di ajak tidur. Ilustrasi sedangkan seisi rumah telah tertidur nyenyak ku paksa kan mata ini untuk tertidur karena jam telah sangat larut sekali ..Ku matikan lampu kamarku dan hanya gelap yang menemani nyenyak tapi malam itu seakan akan ada seseorang yang berapa di sisiku .. dan aku cek tidak ada terus berpikir "ahk cuma perasaanku"Tapi itu belum selesai ketakutan demi ketakutan terus datang... "Takk,ttaak,,,takkk" suara seseorang mengetuk .. tapi dimana??Ah suara itu berasal dari atap kamarku .."Ahk mungkin tikus atau kucing,," aku lanjutkan untuk tidur dan berpikir positif.. CeritaMisteri- Cerita Malam Jumat Yang Dianggap Seram Dan Mistis - Malam Jum'at dianggap oleh banyak orang sebagai hari yang seram dan mistis. Hal tersebut sudah menjadi hal yang turun temurun dari jaman nenek moyang hingga jaman sekarang ini. Puisi lucu malam Jumat bisa kamu buat untuk menyambut hari Jumat yang penuh dengan misteri. Banyak orang beranggapan bahwa malam Jumat merupakan malam mistis di mana akan banyak hantu yang bergentayangan. Sehingga banyak orang merasa takut untuk keluar rumah pada saat malam Jumat terlebih Jumat Kliwon. Namun, kini kamu mengisi malam Jumat kamu dengan membuat puisi lucu yang menghibur orang-orang disekitar kamu. Puisi tersebut bisa kamu unggah pada laman media sosial kamu sehingga banyak orang yang akan membacanya. Terlebih jika kamu menyelipkan kata-kata humor pada puisi tersebut. Dengan begitu malam Jumat tidak akan terkesan menyeramkan lagi. Untuk membuat puisi, kamu bisa menggunakan kata-kata sederhana. Rangkailah syair-syair puisi penuh makna sehingga pembaca bisa menangkap pesan yang akan kamu sampaikan. Untuk temanya sendiri, bisa kamu tentukan dari pengalaman, kejadian terbaru, ataupun kesukaan kamu. Sehingga kamu bisa mengembangkannya dengan mudah. Contoh Puisi Lucu Malam Jumat Jika kamu merasa kesulitan untuk membuat puisi tentang malam Jumat, maka kamu bisa mencontoh referensi puisi berikut ini. Judul Malam Jumat Tadi siang hari Kamis, sekarang malam Jumat Ku duduk sendiri di kamar dengan lampu yang menyala terang Biar terlihat jika ada sesuatu yang lewat tanpa permisi Jendela sudah terkunci rapat Begitu juga dengan pintu kamar ku Kini aku sendiri berteman sepi Dalam sunyi aku ingin memejamkan mata Melepas lelah setelah aktivitas ku hari ini Tiba-tiba muncul suara tangisan Kudengarkan dengan seksama semakin jelas terdengar Membuatku semakin merinding Ku beranikan diri melihat dari jendela Oh ternyata kucing tetangga lagi berantem Puisi malam Jumat tersebut pada awalnya menggambarkan suasana mencekam di mana penulis merasa takut. Kemudian muncul suara aneh dan penulis memberanikan diri untuk melihatnya. Ternyata hanyalah seekor kucing saja. Pada syair terakhir puisi tersebut menjadi puncak atau klimaks suasana dimana terdapat kesan humor. Membuat puisi bertemakan malam jumat yang lucu bisa kamu coba untuk dibagi dan dibaca orang lain. Puisi malam Jumat bisa saja kamu buat dengan kesan menyeramkan pada bagian awalnya. Kemudian berilah syair lucu pada bagian akhir puisi lucu malam Jumat tersebut. Assalamualaikumwr.wbSampurasun terima kasih sudah nonton video nya Jangan lupa subscribe terus dan komen dan like juga yah guysKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seir Haidah HasibuanMalam TerakhirMentari di ufuk Timur menyinariku saat melangkah menuju tempatku bekerja. Aku harus mengayunkan langkahku untuk sampai ke halte bis. Kantorku lumayan jauh dari rumahku. Bayu bertiup lembut membelai rambutku yang terurai hingga tanganku kerepotan untuk merapikannya. Jalanan mulai sepi anak-anak sekolah sudah lebih dulu berangkat. Pegawai kantoran berangkat lebih siang karena, masuk pukul 08. 00 WIB. Dari kejauhan mobil angkot sudah menungguku. Aku melangkah naik ke dalam angkot. Ternyata penumpang sudah banyak, masih ada dua lagi bangku kososng. Aku duduk di sela-sela penumpang. "Ayo jalan, penumpang sudah penuh," teriak melaju meninggalkan halte. Netraku mengedar ke arah penumpang kalau-kalau ada yang kukenal. Di pojok bangku ada seorang lelaki yang menunduk, ia asyik dengan buku di tangannya. Entah, buku apa itu aku tidak megerti."Pinggir, Pak sopir," ucapku sembari bangun dari tempat dudukku. Aku melangkah sambil kusodorkan tanganku memberi turun dengan hati-hati. Ternayata lelaki yang duduk di pojok ikut turun. Aku belum pernah melihatnya. Rambutnya sedikit ikal, tubuhnya tinggi langsing dan lumayan tampan. Aku meliriknya sedikit. Tetiba dia menyapa. "Hai, Lin, kita jalan bareng ya," tegurnya membuat aku menoleh penasaran, kuperhatikan dengan sekasama namun, aku tidak mengenalnya."Kamu lupa ya, sama aku, kakak kelas sewaktu kita sekolah di SMA Suka Maju," ungkapnya. Rupanya dia tahu pikiranku yang masih bingung. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya