Pembahasantentang seni masih dihubungkan dengan pembahasan tentang keindahan. Inilah sebabnya pengetahuan ini disebut filsafat keindahan, termasuk di dalamnya keindahan alam dan keindahan karya seni. Pada tahun 1750 istilah estetika diperkenalkan oleh filsuf bernama A.G. Baumgarten ( 1714-1762 ).
Seni Rupa – Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Seni Rupa yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sejarah, fungsi, aliran, unsur, cabang dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Berikut ini terdapat beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli, terdiri atas Kumpulan perwujudan batiniyah serta pengalaman estetik yang diwujudkan melalui media bidang , garis, warna, tekstur, volume, serta adanya komposisi gelap terang. Seni yang melibatkan proses pembuatan yang memberikan kepuasan, gugahan estetis melalui serapan indera rupa. Meliputi, ungkapan ekspresi seni murni, dan, gubahan rupa barang fungsional desain dan kriya. Aktifitas batiniyah yang didasari pengalaman estetis yang tewujud dalam bentuk yang indah. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Apresiasi Seni Rupa Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut Seni Rupa Zaman Prasejarah Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan dalam bentuk gambar yang digoreskan pada dinding-dinding goa. Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera. Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan. Peradaban Bangsa-bangsa Kuno Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya. Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi. Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei. Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme menyembah banyak dewa dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa Murni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Dan Perbedaannya Seni Rupa Zaman Renaissance Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo 1564-1642, seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja. Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur. Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko Kata Barok baroque berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa. Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens 1577-1640, seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa. Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga. Seni Rupa Abad ke-19 Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung. Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme, munumentalisme, dll. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas kesenian secara umum. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah. Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut Klasisisme arsitek Bartholome Vignon 1762-1846, pelukis Jacques Louis David 1748-1825 Romantisme Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich. Impresionisme Jean Claude Monet, Eduard Manet dll Neo Impresioniesme Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll. Realisme George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll. Simbolisme dan Monumentalisme Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes Ekspresionisme Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll. Seni Rupa Abad ke-20 Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa Kontemporer Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky. Fungsi Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa fungsi seni rupa, terdiri atas Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas. Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis adalah benda yang memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama memiliki kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula. Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu. Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu Fungsi individu Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja. Memenuhi kebutuhan fisik Seni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau produk seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu kenyamanan, keindahan dan keamanan. Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi Kita bisa menyebutnya sebagai hiburan. Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan secara langsung. Sebab jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang, damai dan nyaman. Fungsi Komunikasi Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-nilai budaya budaya mereka. Tujuan Seni Rupa Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk. Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa. Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis. Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis. Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni. Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi. Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna. Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya. Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani. Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu. Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa 2 Dimensi Aliran Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa aliran seni rupa, terdiri atas Aliran Primitivisme Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya. Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah cara pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif bisa juga primordial. Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier. Aliran Dekorativisme Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi sering mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk naturalistis Contoh seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di daeerah-daerah seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips, setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan lain-lain. Motif tersebut biasanya tersusun rapi denganteknik pengulangan, sehingga tercipta suatu penempatannya mementingkan keteraturan dan kerapian, maka dalam bentuk tradisional komposisinya kerap pula kita jumpai dalam era modern komposisi yang bebas, seperti pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta Hambali. Seni Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo. Seni Optik Seni optik optical art adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal. Dalam seni lukis seni optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi antara ilusi dan menggabungkan pemahaman dan penglihatan. Seni optik bersifat abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam putih. Ketika orang melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah impresi pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan “Berkarya Seni Rupa” Pengertian & Konsep – Proses Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan berbentuk geometrikPemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk mendapat kesan yang maksimumTokoh seni optik adalah Escher, Ia adalah seniman grafik dari belanda. Pada tahun 1930 dia membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia Karya Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan prespektif yang sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya Escher waktu itu berbentuk figur dan latar dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit menjadi bentuk burung yang tepat dan sempurna. Seni Konseptual Seni konseptual conceptual art artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran, gagasan atau demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt. Seni Konseptual mencaplok annexation hampir semua potensi beragam seni maupun non menemukan nuansa spectrum baru dalam seni rupa sebagai pengganti lukisan atau patung. Bahasa, surat kabar, majalah, advertising, pos telegram, buku-buku, katalogus, fotokopi, filem, video, anggota badan, penonton, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium maupun obyek seninya. Seni konseptual ibarat black hole lubang hitam di angkasa raya yang sanggup menelan apa saja yang mendekatinya. Aliran Seni Kontenporer Post modern Konteporer adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P. Aliran Seni Postmodern Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa setelah masa modern, pun dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang melahirkan manusia dengan pemikiran yang boleh jadi melawan konsepsi-kosepsi yang dipegang oleh modernisme itu sendiri. Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman akan sebuah dunia baru dengan gejala pemikiran manusia akan perkembangan dunia yang semakin cair dan luwes. Meskipun banyak pemikiran post-modernis melawan pakem-pakem yang dipegang oleh modernis, post modern itu senidiri pun menolaknya. Post modernis mengaku hanya mengkritisi dan mencoba merevisi kesalahan kesalahan modernisme. Ciri-Ciri menekankan emosi dari pada rasio menekankan media dari pada isi menekankan tanda dari pada makna menekankan kemajemukan dari pada penunggalan menekankan permainan dari pada keseriusan menekankan lokal dari pada universal menekankan fiksi dari pada fakta menekankan estetika dari pada etika Tokoh yang terkenal adalah Friedrich Wilhem Nietzsche 1844-1900, dan Jacques Derrida Paris, 1930-2004 Unsur-Unsur Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur seni rupa, terdiri atas Titik Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme. Garis Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Contoh Seni Rupa Terapan Bidang Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. Bentuk Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Bentuk geometris Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi 1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok. 2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola. b. Bentuk nongeometris Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan. Ruang Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan ilusi, misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan. Warna Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru. b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer. Contoh merah + kuning jingga biru + kuning hijau merah + biru ungu c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder. Contoh kuning + hijau kuning kehijau-hijauan biru + ungu ungu kebiruan jingga + merah jingga kemerahan Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam. Tekstur Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan. Gelap Terang Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Prinsip-Prinsip Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip seni rupa, terdiri atas Kesatuan unity Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan. Keselarasan harmony Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan. Penekanan kontras Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton. Irama rhytm Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis. Gradasi Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur. Proporsi Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya. Keserasian Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda. Komposisi Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi. Keseimbangan balance Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan. Aksentuasi Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya. Cabang Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa cabang seni rupa, terdiri atas Seni Rupa Murni Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan. Contoh karya seni rupa murni, yaitu Seni lukis adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna pada permukaan penyangga seperti kertas, kanvas, atau dinding. Seni kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Seni patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagaisuatu karya seni. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pameran Seni Rupa – Fungsi, Unsur, Jenis, Tujuan dan Contoh Desain Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Contoh aneka macam desain, yaitu Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan rancangan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain. Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability kemudahan dalam menggunakan suatu barang suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perindungan untuk desain industri adalah 10 tahun. Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional, diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta memunculkan kesan estetika dalam rumah yang menarik. Kriya Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun barang-barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya gerabah, piring dan lain-lain. Contoh Seni Rupa Berikut ini terdapat beberapa contoh seni rupa, terdiri atas 1. Contoh Seni Rupa Murni Terdiri atas Lukisan Lukisan merupakan karya seni yang dibuat dengan melukiskan cat warna ke atas media kanvas “2 dimensi”, lukisan dianggap contoh seni rupa murni karena fungsinya yang sekedar menjadi hiasan dinding atau pajangan. Kaligrafi Sama seperti lukisan, kaligrafi juga merupakan contoh seni rupa murni 2 dimensi yang hanya digunakan sebagai penghias semata. Di masjid, mushola atau rumah-rumah orang muslim karya kaligrafi kerap dijumpai sebagai pajangan dinding. Seni Grafis Seni grafis dapat menjadi contoh seni rupa murni sekaligus seni rupa terapan, jika ia sekadar digunakan sebagai hiasan, ia termasuk karya seni murni, sedangkan jika kegunaannya diperuntukan sebagai sarana ilustrasi, maka ia termasuk karya seni rupa terapan. Seni Fotografi Jenis seni rupa murni satu ini semakin berkembang dewasa ini, seiring kemajuan teknologi kamare, fotografi kian diminati oleh banyak kalangan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Objek-objek yang dipotret menggunakan kamera akan semakin indah jika dipadukan dengan seni yang satu ini. Patung Patung ialah contoh karya seni rupa murni 3 dimensi yang bisa dibuat dari bahan berupa batu, logam, kayu, fiber atau karet. Patung tidak memiliki nilai praktis, ia hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan belaka. Relief Relief ialah pahatan yang menggambarkan kisah atau diorama tertentu, pahatan relief dapat ditemukan pada bangunan bersejarah seperti candi, museum atau tugu peringatan, fungsinya hanya sekedar untuk menambah keindahan bangunan saja. Topeng Topeng memang bisa digunakan sebagai properti atau untuk kebutuhan lainnya, namun jika ia hanya sekedar dipajang di dinding, maka fungsinya tentu sudah lain. Contoh seni rupa murni yang dapat mengekspresikan suasana hati manusia ini bisa menjadi pilihan bagi anda yang ingin menambah kesan estetis di dalam rumah. Demikianlah pembahasan mengenai Seni Rupa – Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 ViewPengertian Pameran Karya Seni COLWRIT 9H at University of California, Berkeley. Pengertian Pameran Karya Seni Rupa Pameran Karya Seni Rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh
Oleh Muhmmad hasim 1211031251 Komang pasek mahardika 1211031232 I Gede Ari Murti 1211031226 Kelas/Semester G/V JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA SINGARAJA 2018 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan 2 Manfaat 2 BAB II PEMBAHASAN Manfaat Belajar Seni Rupa Bagi Anak Usia SD 3 Karakteristik Seni Rupa Anak 5 Periodesasi Gambar Anak 9 BAB III PENUTUP Kesimpulan 13 Saran 13 DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaan Beliulah, kami dapat menyelusiakan penyusunan makalah yang berjudul “karakteristik seni rupa anak dan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD” ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun material dalam bentuk bimbingan dan masukan, terkait materi pembahasan dalam makalah ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya kekurangan dan kelemahaan yang dimiliki, sehingga makalah yang disusun sudah tentu perlu disempurnakan lagi. Oleh karena itu, untuk penyempurnaan makalah ini dan penyusunan makalah selanjutnya, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diperlukan. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini barmanfaat bagi para pembaca, utamanya mahasiswa sebagai calon guru dan guru-guru yang sudah bertugas disekolah-sekolah sehingga dapat mengembangkan proses pembelajaran yang efektif. Singaraja, April 2018 Penulis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Melalui pengalaman berkarya, siswa memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, siswa belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk mengeksploitasi sifatsifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya. Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan ekspresi dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri-ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk-bentuk seni yang lain, bidang-bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi. Pembelajaran Seni Rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD, karakteristik seni rupa anak, periodisasi gambar anak. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD ? 2. Bagaimana karakteristik seni rupa anak ? 3. Bagaimana periodisasi gambar anak ? Tujuan Penulisan Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu 1. Menjelaskan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD. 2. Menjelaskan karakteristik seni rupa anak. 3. Menjelaskan periodisasi gambar anak. Manfaat Penulisan Adapaun mamfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa sebagai calon guru, diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai karakteristik seni rupa anak dan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD. Yang nantinya dapat disalurkan kembali kepada siswa. 2. Bagi Masyarakat Semoga makalah ini dapat memperluas pengetahuan masyarakat sehubungan karakteristik seni rupa anak dan manfaat belajar seni rupa bagi anak usia SD. 3. Bagi Penulis Melalui makalah ini, penulis dapat menyalurkan dan menuangkan hasil belajarnya. BAB II PEMBAHASAN MODUL 10 APRESIASI SENI RUPA ANAK Manfaat Belajar Seni Rupa Bagi Anak Usia SD Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut 1. Seni rupa sebagai bahasa visual Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar sebenarnya adalah komunikasi intrapersonal dimana semua kejadian ingin disatukan dalam gambar anak. Komunikasi ini sebagai bahasa rupa visual, dimana angan dan pkiran diungkapkan lewat bentuk-bentuk. Dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan bahwa prilaku anak dekat dengan kegiatan berkesenian, tiada hari tanpa gambar atau seni. Berseni merupakan kebutuhan anak dalam Mengutarakan pendapat, Berkhayal-berimajinasi, Bermain, Belajar, Memahami bentuk yang ada disekitar anak, Merasakan Kegembiraan, Kesedihan, dan Rasa Keagamaan. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menanggapi lingkungan. Berarti pelajaran seni adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat segabai habasa visual. 2. Seni rupa membantu pertumbuhan mental Sebagaimana contoh di atas seni rupa sebagai bahasa visual merupakan perkembangan simbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang dipikirkan, dirasakan atau dibayangkan melalui karya seni rupanya. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada dasarnya perkembangan emosi anak usia dini ditandai oleh perkembangan keseniannya. Dari hasil karya seni seorang anak kita mampu melihat pertumbuhan mentalnya secara abstrak. Sekitar usia 7 sd 8 tahun antara kelas 1 dan 2 merupakan usia perkembangan penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya, terdapat anak yang kuat penalarannya atau kuat perasaannya. Biasanya tipe anak yang kuat penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan, maka figur atau obyek lukisan ditampilkan lebih relaistik. Sedangkan, anak bertipe perasaan emosional, ditunjukkan dalam gambar berupa blok-blok warna yang kuat, dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari pada yang lain. Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi oleh faktor lingkungan teori behavioral seperti teman-teman disekelilingnya, guru kelas, atau pun orang tua saja, melainkan juga berasal dari faktor instink sebagai internal faktor teori psikoanalisis. Biasanya, kedua faktor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang. Misalnya fisik, intelektual, emosional, dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor, yang mempengaruhi belajar dan motivasi belajar. Psikoanalisis sendiri menyatakan bahwa dalam jiwa manusia berkembang kognisi, afeksi dan psikomotorik. Barangkali perkembangan ketiga ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan mental dan selanjutnya berpengaruh terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi humanistik sendiri merupakan cabang Psikologi yang memfokuskan pandangannya tentang teori persepsi, respon terhadap kebutuhan internal individu, dan dorongan aktualisasi diri, atau menjadi apapun yang di inginkan Maslow, dalam Eggen & Kauchak, 1997. Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional maupun persepsi dapat dikategorikan sebagai perkembangan mental. Proses ini bisa dianalisa, bahwa dalam proses berkarya, kinerja anak dikoordinasi oleh otak dan otak sendiri akan bekerja karena skema dari mata. Mata mencari bentuk yang mungkin bisa diserahkan kepada otak untuk diubah, dari bentuk menuju memori dan diungkapkan menjadi gambar. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional kinerja tangan lebih terampil dan tanpa takut mengembangkan ke dalam bentuk tugas sehari-hari yang rutin. Dengan demikian proses menggambar merupakan kinerja bersama dari otak kanan maupun kiri. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menganggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat. Proses memahami lingkungan yang berkaitan dengan otak melalui citra-citra asosiatif dilakukan komunikasi secara metaforis-simbolis. Sebab, di dalam otak terdapat beberapa pikiran yang dikelilingi asosiasi. 3. Seni rupa membantu dibidang yang lain Kemampuan anak dalam mengaktualisasikan apa yang dilihat menjadi sebuah karya seni, akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak pada bidang yang lain. Dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan pengembangan kecerdasan, yang berupa lingusitik bahasa, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik mengembangkan kenberanian tampil mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan. Kemampuan seni rupa yang dimiliki seorang anak akan membantu melatih bidang-bidang yang lain, sebagai contoh. Anak yang mampu mengatualisasikan karya seninya dengan baik, sudah tentu akan mampu mengungkapkan perasaaannya berupa linguistik bahasa yang baik. Dari karya seni rupa yang dihasilkan secara tidak langsung juga akan melatih kemampuan matematika anak agar dapat menghasilkan karya yang baik. Karakteristik Seni Rupa Anak 1. Istilah Menggambar dan Melukis Pengertian menggambar atau melukis tidaklah memiliki arti yang sama. Melukis ialah kegiatan menggambar dengan lebih mengutamakan pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang pelukis dengan daya kreasinya sendiri atau tidak memiliki media yang sudah ada. Seorang pelukis dalam berkarya seni lukis tidak hanya meniru kepada karya yang sudah ada atau jadi atau obyek yang sudah ada, tetapi muncul spontan dari gagasan dan coretannya sendiri. Ide atau gagasan tersebut telah diungkapkan melalui media kertas atau kanvas. Melukis bisa dilakukan oleh siapa saja, yang mempunyai bakat sejak dini sampai pelukis atau seniman ulung sekalipun dan di dalam melukis seniman biasanya diwarnai oleh karakter masing-atau ciri khas masing seniman. Dengan demikian setiap seniman mempunyai ciri watak kepribadian dalam pengungkapan idenya secara kreatif. Menggambar ialah sederhana yang bisa meniru suatu benda di dalam bentuk dua dimensi tanpa banyak melibatkan emosi atau ekspresi dari penciptanya secara berlebihan. Dengan kata lain pengungkapan ekspresi pencipta yang dibatasi. Sebuah gambar yang lebih mengutamakan tema, cerita, atau gagasan penciptanya, sedangkan di dalam melukis pembuat bisa mengekspresikan obyek lukis sesuai daya kreatifnya. Praktek melukis tidak sulit, karena di dalam melukis yang paling penting terdapat pada keberanian dan kemauan di dalam mencoretkan atau memulaskan garis dengan memakai berbagai media yang telah ada, media yang dipakai dalam melukis antaranya sebagai berikut pena, pensil, kuas, pastel, tinta, krayon, cat minyak, cat air, cat poster dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bidang menggambar yang dipakai bisa berupa kertas, kanvas atau yang lain. 2. Tema Karya Seni Rupa Anak Istilah tema berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema merupakan Inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Menurut Keraf, tema merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya. Secara garis besar tema seni rupa dapat dibedakan menjadi enam jenis yaitu a. Manusia dan dirinya sendiri Dirinya sendiri dapat dijadikan objek perwujudan ungkapan cita rasa keindahan. Contoh Pelukis Ekspresionis nusantara Affandi menjadikan dirinya sebagai objek lukisan dengan judul “Potret Diri”. b. Hubungan manusia dengan manusia lain. Manusia dalam mengekspresikan cita rasa keindahan orang-orang sekitar sebagai objek lukisan. Misal Istrinya, anak, orang tua, saudara. c. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya Alam yang ada disekitar kita dapat juga dijadikan objek karya seni rupa d. Hubungan Manusia dengan Kegiatannya Manusia dalam kehidupan sehari - hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya e. Manusia dengan alam benda Alam benda yang dijadikan obyek karya seni rupa bermacam-macam, seperti bentuk silindris, kubistis, atau bentuk bebas. f. Manusia dengan alam khayal Dialam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi atau khayalan. Bahkan khayalan yang ada dalam benak kita sering muncul dalam mimpi. Untuk mewujudkan khayalan itu manusia mengekspresikan melalui karya seni rupa. Sehingga sering kita melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak kita jumpai. 3. Ciri Umum Lukisan Anak terdiri dari a. Gaya wiracerita heroisme Yaitu lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan. Pada kesempatan ini anaka akan mengungkapkan jiwa patriot misalnya penokohan seseorang yang ditandai dengan tema perkelahiaan. b. Gaya dekoratif Yaitu lukisan yang ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konturistik berupa garis dan jka warna yang dipilih berupa blok warna dengan sedikit nuansa teknik menguraikan warna. c. Gaya komik Gaya komik adalah ilustrasi gambar yang bersambung dari satu panel ke panel berikutnya. Dengan kata lain ilustrasi yang penuh gambar. d. Gaya potret Gaya potret adalah ciri lukisan yang menggambarkan wajah seseorang, baik tokoh idola maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari. Gaya potret mengangkat objek dalam posisi bentuk wajah ¾ badan, kepala saja, dan utuh seluruh tubuh. 4. Komposisi karya seni rupa anak a. Posisi tumpang tindih Gambar Tumpang Tindih antara satu objek dengan objek-objek yang lainnya. Ada objek berada didepan yang menghalangi keberadaan objek-objek yang berada dibelakangnya atau sebaliknya. Pada tahap ini anak mulai ada pemahaman terhadap adanya unsur ruang dalam gambar. b. Bertumpu pada garis dasar Unsur visual garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah yang pertama dan paling serbaguna dari elemen-elemen visual. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dalam berbagai cara. Hal ini dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan, kedalaman, jarak, irama, gerakan dan berbagai emosi dalam komposisi dalam seni rupa. Sebagai contoh garis vertikal menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Garis horizontal dapat memberitahu Anda tentang jarak dan ketenangan. Garis diagonal biasanya berarti tindakan dan yang akan akan terjadi. c. Rebahan Sifat ini merupakan peristiwa yang lucu namun logis buat anak-anak. Disebut juga sifat tegak lurus atau sifat rabatemen. Benda apa saja yang berdiri tegak pada suatu garis dasar akan dilukis tegak lurus pada garis dasar tersebut meskipun garis dasar itu berbelok atau miring arahnya. Akibatnya semua benda tampak rebah atau malah terjungkir d. Stereo type Komposisi Stereo type disebut juga komposisi ritmis adalah susunan elemen bentuk yang diulang-ulang, sebagai contoh gambar padi pada kotak sawah. e. X-Ray atau transparent X-Ray transparan, misalnya ditunjukkan dengan gambar bunga dan pohon yang seharusnya akar-akarnya berada di dalam tanah atau tidak terlihat, tetapi pada gambar ini tetap diperlihatkan 5. Tipe gambar anak a. Haptic Gambar anak yang memiliki tipe haptik menunjukkan kecenderungan ke arah kebentukan yang lebih visual-emosional atau upaya penggambaran secara subyektif yang berisi tentang ekspresi pribadi dalam merespon lingkungannya. Benda yang digambarkam merupakan reaksi emosional melalui perabaan dan penghayatannya di luar pengamatan visual. Biasanya benda yang dianggap penting digambarkan lebih penting dibuat dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan benda yang kurang penting. Dalam gaya lukisan, gambar anak yang bertipe haptik dapat disamakan dengan lukisan bergaya ekspresionisme. Lukisan ekspresionisme adalah karya lukis yang memperlihatkan ungkapan rasa secara spontan, dan sebagai pernyataan obyektif dari dalam diri pelukisnya inner states . Lukisan yang bersifat ekspresionistis nampak berkesan sangat subyektif dari kebebasan pribadi masing-masing pelukisnya. b. Non-haptic Non-haptic disebut juga tipe visual yaitu gambar yang mudah diidentifikasi oleh orang lain dan bentuk disusun sesuai dengan cerita/hanya sekedar menyusun bentuk sederhana. Periodisasi Gambar Anak 1. Periode gambar anak berdasarkan usia a. Masa coreng menyoreng usia 1-4 tahun Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan motorik kasar. Kemudian, pada perekembangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu 1 Corengan Tak Beraturan, Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi. 2 Corengan Terkendali, dan Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran. 3 Corengan Bernama. Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi menjelang usia 3-4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya anak mulai mengontrol goresannya bahkan telah memberinya nama, misalnya “rumah”, “mobil”, “kuda”. Hal ini dapat digunakan oleh orang tua atau guru pada jenjang pendidikan usia dini TK dalam membangkitkan keberanianan anak untuk mengemukakan kata-kata tertentu atau pendapat tertentu berdasarkan hal yang digambarkannya. b. Masa prabagan preschematik usia 4-7 tahun Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang disenanginya. Penempatan dan ukuran objek bersifat subjektif, didasarkan kepada kepentingannya. Ini dinamakan dengan “perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini. c. Masa bagan schematic usia 7-9 tahun Pada tahap ini konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah tampak pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan. Pada perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak base line. Penafsiran ruang bersifat subjektif, tampak pada gambar “tembus pandang” contoh digambarkan orang makan di ruangan, seakan-akan dinding terbuat dari kaca. Gejala ini disebut dengan idioplastis gambar terawang, tembus pandang. Misalnya gambar sebuah rumahyang seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas. d. Masa realisme awal drawing realism Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi perbandingan ukuran belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga. e. Masa realisme semu pseudo Realism usia 11-14 tahun Pada masa ini, gambar yang dibuat sesuai dengan obyek yang dilihatnya, sehingga timbul minat terhadap naturalisme, terutama pada anak yang bertipe visual. Anak menjadi kritis terhadap karyanya sendiri. Ia mulai memperhitungkan kualitas tiga dimensi perspektif. Mereka mampu menyerap apa yang mereka lihat, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti dari buku-buku komik, kalender, bahkan dari media visual lainnya televisi, majalah, Koran dan lain-lain. Oleh karenanya, alangkah lebih baiknya apabila sebagai orang tua kita mau mengambil langkah pertama, membuat suatu perubahan dalam membebaskan kreatifitas anak “Membebaskan” anak menggambar sama dengan membebaskan anak dalam menuangkan imajinasi dan mengungkapkan dirinya melalui gambar. Melalui menggambar, secara tanpa disadari anak dapat belajar memecahkan persoalan yang dihadapi. Dengan menggambar anak dapat bermain dan berekspresi dengan sepuas-puasnya. Jadi, tugas guru dan orang tua sebaiknya tidak mengajarkan konsep pendidikan seperti di masa lalu, dimana anak dianggap sebagai mahluk yang lemah, serba tidak tahu. Tugas orang dewasa hanyalah mengembangkannya secara alami. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan uraian permasalahan pada Bab II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1 Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut a Seni rupa sebagai bahasa visual, b Membantu pertumbuhan mental, dan c Membantu mengembangkan bidang yang lain 2 Karya seni rupa memiliki beberapa karakteristik dengan ciri umum lukisan anak meliputi gaya wiracerita, gaya dekoratif, gaya komik, gaya potret, serta karakteristik seni rupa memiliki tipa gambar haptic dan nn-haptic. 3 Seccara umum periodesasi gambar anak dapat dibedakan menjadi masa coreng menyoreng, masa prabagan, masa bagan, masa realisme awal, dan masa realisme semu. Saran Berkaitan dengan pembahasan permasalahan pada bab sebelumnya, maka disaran kepada 1 Mahasiswa sebagai calon guru dan guru-guru khususnya disekolah dasar agar dapat menggali dan lebih mengembangkan wawasan mengenai cara mengembangkan pembelajaran yang mampu meningkatkan peran aktif siswa melalui strategi pembelajaran Inquiry. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan semakin luas, dan proses penyaluran materi pembelajaran semakin efektif dan efisien. 2 Masyarakat, untuk dapat lebih mengembangkan pengetahuan dan wawasannya mengenai cara mengembangkan pembelajaran yang mampu meningkatkan peran aktif siswa, khususnya melalui strategi pembelajaran Inquiry. Agar nantinya dapat menyalurkan pengetahuannya di tengah-tengah kehidupan sosial. 3 Pembaca, untuk dapat memberikan koreksi bagi penulis guna penyempurnaan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Sipahelut, Atisah. 1995. Seni Rupa dan Desain. Jakarta Erlangga Sunaryo, Aryo. 2000. Nirmana, Buku paparan perkuliahan mahasiswa. Semarang UNNES Mulyasari, Pedagogik Praktis yang Press. Bandung. MunandarUtami. 2004. Perkembangan Kreativitas Anak Berbakat. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Terimakasih telah berkunjung di Blog kami dan membaca artikel ini. Semoga bermanfaat. Setiap Follow, Like, dan Share Sangat Memotovasi saya untuk terus berkarya... Sampai jumpa.!!
\n \n \n kesan dan watak karya seni rupa dipengaruhi oleh
Karyaseni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya. c. Unsur Seni Rupa Karya seni rupa 2 dimensi akan menjadi sebuah karya yang baik jika dapat memenuhi 7 (tujuh) unsur seni rupa berikut : 1. Garis 2. Bidang 3. Ruang 4. Warna 5. Tekstur 6. Bentuk 7. Gelap Terang
Adaptasi ekspresionisme di Indonesia dimulai dari seniman-seniman terkemuka tahun 1940 hingga 1960an, bersamaan dengan munculnya gaya Realisme di Seni Lukis Indonesia. Sanento Yuliman sendiri berpendapat bahwa pada masa ini terdapat dua kutub yang berdiri terpisah dalam proses pengkaryaan, mereka yang melukis dengan sumber objektif sekitar dunia dunia tempat mereka tinggal, dunia sosial, dan dunia yang nampak, mengedepankan indera dan kesan atau tanggapan dari keberadaan lingkungan yang sudah ada. Kedua, adalah kutub yang mencari visualisasi subjektif atau "dunia dalam" pelukis, watak mereka, tempramen, emosi, imajinasi dan seluruh proeses kejiwaan yang diolah dan dengan demikian mengubah kesan dan tanggapan mereka.

1 Seni Rupa Prasejarah. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volulme, warna, tekstur dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dapat dibedakan menjadi 3 macam yakni Seni rupa murni

Unsur Seni Rupa – Seni menjadi salah satu bentuk media yang bisa digunakan untuk mengekspresikan apa yang dirasakan atau menyampaikan suatu pesan oleh para seniman. Menariknya di dunia ini ada beberapa jenis seni lho yang masih terus berkembang hingga sekarang. Salah satunya adalah seni rupa yang sampai saat ini hasil karyanya masih terus bisa dinikmati secara visual dan juga bisa diraba bentuk fisiknya. Dalam seni rupa terdapat beberapa unsur yang bisa mendukung terbentuknya suatu karya. Setiap unsur yang ada di dalam seni rupa memang terbilang sangat penting dan selalu memiliki kegunaanya masing-masing. Nah untuk lebih pahamnya Anda bisa membaca penjelasan yang ada di dalam artikel ini mulai dari pengertian, unsur seni rupa, prinsip seni rupa dan beberapa hal penting lain yang berhubungan dengan seni rupa. Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang diungkapkan atau diciptakan menggunakan media rupa visual yang bisa dilihat mata dan dirasakan ketika diraba. Secara mudahnya wujud dari seni rupa adalah sebagai pengantar cabang seni rupa itu sendiri, tidak seperti seni musik atau gerakan tubuh pada seni tari. Contoh dari seni rupa yang bisa mudah Anda temukan adalah seperti desain pakaian, patung, lukisan, kerajinan tangan dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam perkembangannya, seni rupa bukan hanya berhenti pada produk visual saja. Namun seni rupa dalam perkembangannya juga sudah mulai bisa menggabungkan unsur media lain. Sebagai contohnya adalah seperti suara gerakan dalam seni performans. Lalu mulai muncul berbagai macam bentuk produk visual yang tidak bisa diraba materialnya seperti karya lukis digital yang ditampilkan pada layar ponsel. Unsur Seni Rupa1. Unsur Seni Rupa Titik2. Unsur Seni Rupa Garis3. Unsur Seni Rupa Bentuk Atau Volume4. Unsur Seni Rupa Bidang5. Unsur Seni Rupa Ruang6. Unsur Seni Rupa Gelap Terang7. Unsur Seni Rupa Warna8. Unsur Seni Rupa Tekstur9. Unsur Seni Rupa NilaiPrinsip Seni Rupa1. Prinsip Kesatuan2. Prinsip Keseimbangan3. Prinsip Irama4. Prinsip Penekanan5. Prinsip Proposisi6. Prinsip KejelasanFungsi Seni Rupa1. Fungsi Individu2. Fungsi Sosial Dilihat dari wujudnya, seni rupa bisa dibilang bergantung pada unsur yang tampak atau terlihat pada karyanya. Unsur yang ada dalam seni rupa terlihat jelas pada contoh karya seni rupa itu sendiri seperti gambar, lukisan dan juga patung. Misalnya adalah bagaimana unsur garis melingkar bisa membentuk suatu objek matahari pada lukisan. Lalu unsur warna bisa mengisi garis melingkar atau objek matahari tersebut dengan warna orange. Unsur seperti garis dan warna merupakan unsur terkecil yang bisa membentuk seni rupa dan juga disebut sebagai unsur-unsur seni rupa. Dalam seni rupa sendiri tak hanya ada unsur warna dan garis saja. Namun ada beberapa unsur pendukung lain agar tercipta suatu karya seni rupa. Beberapa unsur dalam seni rupa adalah sebagai berikut ini. 1. Unsur Seni Rupa Titik Titik merupakan unsur paling kecil dalam suatu karya seni rupa. Titik bisa digunakan untuk menciptakan unsur-unsur lain dengan cara menyusun atau menderet hingga menjadi suatu garis. Akan tetapi titik juga bisa digunakan apa adanya tanpa suatu garis. Contohnya adalah penggunaan unsur titik tanpa adanya unsur garis pada karya seni rupa pointilis. Dimana pada karya tersebut titik diatur kerapatannya untuk bisa membentuk suatu objek gambar. 2. Unsur Seni Rupa Garis Garis merupakan hubungan antar titik yang bisa menghasilkan suatu guratan serba guna. Guratan dari titik tersebut akan bisa membentuk unsur lain seperti bidang maupun bentuk. Seperti hanya dengan titik, garis juga bisa digunakan apa adanya tanpa menjadi suatu bidang ataupun bentuk. Sebagai contohnya adalah sketsa yang hanya memerlukan unsur garis agar bisa membentuk suatu karya. Garis juga bisa digunakan sebagai pengisi gelap terang dengan menggunakan metode arsiran. 3. Unsur Seni Rupa Bentuk Atau Volume Bentuk merupakan unsur yang selanjutnya. Bisa dibilang jika bentuk adalah salah satu unsur yang bisa dilihat pada karya seni rupa dua dimensi. Contohnya adalah pada gambar, lukisan, desain grafis dan sebagainya. 4. Unsur Seni Rupa Bidang Bidang adalah unsur yang ketiga. Bidang juga merupakan perkembangan dari bentuk. Secara mudahnya bidang merupakan suatu garis yang ujungnya akan saling bertemu hingga membentuk suatu area tertutup. Jika pada karya dua dimensi ada bentuk, maka dalam karya seni rupa tiga dimensi ada unsur bidang di dalamnya. Lalu dalam bidang sendiri terhadap beberapa unsur penting seperti panjang, lebar, tinggi hingga kedalaman. Sebagai contohnya adalah lingkaran, segi tiga, persegi dan lain sebagainya. 5. Unsur Seni Rupa Ruang Ruang merupakan suatu karya karya dua dimensi yang memiliki sifat semu. Ruang juga masih dibagi menjadi dua yaitu ruang positif dan ruang negatif. Ruang negatif adalah suatu ruang yang berada di luar berbagai bidang atau volume. Sedangkan untuk ruang positif adalah kebalikannya atau suatu ruang yang berada di dalam bidang ata volume. Ruang bisa dimanfaatkan agar memberikan kesan-kesan tertentu pada suatu karya yang dibuat. Contohnya adalah penggunaan ruang yang lebih besar di atas suatu karya pemandangan bisa memberikan kesan ketenangan dan juga kemegahan pada langit. Perlu diketahui juga jika unsur ruang juga cukup subyektif. Hal ini dikarenakan unsur ruang selalu berkaitan dengan seniman. Adanya unsur ruang juga bisa menciptakan kesan kedalaman dalam suatu karya. 6. Unsur Seni Rupa Gelap Terang Untuk bisa membuat suatu gambar potret yang tampak begitu realistis, bukanlah warna yang akan dibuat benar-benar akurat. Akan tetapi adalah pada bagian gelap dan terang yang akan dibuat akurat pada gambar potret tersebut. Ketika bayangan dan cahaya mampu ditangkap dengan begitu akurat. Maka mata kita bisa tertipu karena yang kita lihat sebenarnya merupakan ada dan tidaknya suatu cahaya. Keberadaan gelap dan terang begitu penting untuk diperhatikan karena mampu membuat suatu karya menjadi lebih seimbang atau tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap. 7. Unsur Seni Rupa Warna Warna juga merupakan unsur yang paling mencolok pada suatu karya seni rupa. Dalam seni rupa, warna secara estetika terbilang cukup subjektif tergantung dari daya cipta pembuat karya seni. Akan tetapi dalam konteks teknikal, unsur warna dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama adalah warna, artinya adalah warna apa yang akan dihasilkan pada karya seni rupa tersebut. Lalu ada juga unsur warna yang memiliki value. Dimana value disini berhubungan dengan gelap atau terangnya suatu warna yang digunakan. Lalu ada juga warna yang memiliki intensitas. Artinya intensitas warna tersebut bisa berkaitan dengan seberapa kuat dan lemah warna tersebut dalam sebuah karya. 8. Unsur Seni Rupa Tekstur Tekstur adalah salah satu unsur yang berhubungan dengan interaksi manusia. Karya seni rupa tak hanya bisa dirasakan secara visual. Namun suatu karya seni rupa juga bisa dirasakan melalui bentuknya. Artinya tekstur juga merupakan suatu permukaan yang bisa terasa ketika diraba. Akan tetapi pada karya 2D, tentukan merupakan suatu hal semu. Tekstur dalam karya 2D juga harus tetap bisa memberikan getaran persepsi raba kepada yang melihatnya, sehingga mereka bisa benar-benar mengerti jika tekstur memang ada dalam karya 2D. Contoh unsur tekstur dalam seni rupa yang bisa dirasakan adalah patung. 9. Unsur Seni Rupa Nilai Unsur yang terakhir adalah nilai. Unsur nilai berkaitan dengan warna. Maksud dari nilai adalah seberapa besar kekuatan warna pada karya seni rupa, dan seberapa berpengaruhnya nilai warna tersebut. Nilai menjadi unsur yang terakhir dalam seni rupa. Unsur nilai dalam seni rupa juga berkaitan dengan warna. Arti nilai di sini adalah seberapa besar kekuatan warna dan seberapa berpengaruh nilai warna tersebut dalam suatu karya seni rupa. Itulah beberapa unsur penting yang ada di dalam seni rupa. Dengan memahami setiap unsur yang ada. Maka Anda bisa menciptakan suatu karya seni rupa yang begitu estetika. Prinsip Seni Rupa Dalam seni rupa tak hanya memiliki unsur-unsur penting di dalamnya. Namun dalam seni rupa juga memiliki prinsip-prinsip tersendiri. Dimana prinsip seni rupa merupakan cara penyusunan dan pengaturan unsurnya sehingga bisa menciptakan suatu karya seni. Selain itu prinsip seni rupa juga bisa disebut sebagai asas seni rupa yang menekankan beberapa prinsip desain. Beberapa prinsip desain tersebut adalah seperti kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, kontras dan juga kejelasan. Beberapa prinsip seni rupa akan dijelaskan secara lebih dalam seperti ulasan yang ada di bawah ini. 1. Prinsip Kesatuan Kesatuan menjadi prinsip yang pertama dalam seni rupa. Agar bisa menciptakan kesatuan dalam seni rupa diperlukan perpaduan hubungan antara semua unsur yang ada di dalam seni rupa itu sendiri. Prinsip kesatuan bisa dicapai dengan beberapa pendekatan. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam seni rupa adalah seperti kesamaan unsur, kemiripan unsur, keselarasan unsur, keterikatan hingga keterkaitan semua unsur. 2. Prinsip Keseimbangan Prinsip yang berikutnya pada seni rupa adalah keseimbangan. Suatu karya yang tidak seimbang bisa membuat orang yang melihatnya akan mendapatkan kondisi perasaan yang tidak nyaman. Maka dari itu keseimbangan dalam seni rupa adalah suatu prinsip yang harus diperhatikan. Keseimbangan dalam seni rupa dapat diciptakan dengan cara menjaga kesimetrisan berbagai macam gambar yang ada. Selain itu keseimbangan dalam seni rupa juga bisa diciptakan dengan membuat suatu keimbangan yang tak terlihat simetris namun mampu memberikan keseimbangan secara psikologi. Contohnya adalah seperti sedikit warna merah yang bisa memberikan keseimbangan terhadap penggunaan warna hijau yang begitu banyak. 3. Prinsip Irama Irama dalam suatu karya seni rupa bisa diciptakan dari adanya pengulangan unsur yang dilakukan secara teratur. Prinsip irama bisa terjadi pada suatu karya seni yang dilakukan pengaturan terhadap unsur garis, raut, warna, tekstur dan gelap terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur secara bergantian juga dapat disebut dengan irama alternatif. Lalu irama dengan gerakan perubahan ukuran dari besar ke kecil disebut dengan irama progresif. Selanjutnya ada juga irama dengan gerakan mengalun atau flowing secara berkelanjutan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Sedangkan untuk irama repetitif merupakan suatu irama yang gerakannya adalah pengulangan bentuk, ukuran dan juga warna yang sama atau monoton. 4. Prinsip Penekanan Dalam seni rupa juga terdapat prinsip penekanan atau emphasis. Prinsip penekanan juga bisa dibilang sebagai point of interest dalam suatu karya seni rupa. Menggunakan suatu objek yang memiliki bentuk lebih dominan daripada yang lainnya bisa membuat menarik perhatian khalayak umum untuk bisa melihat karya tersebut hanya dalam sekejap saja. 5. Prinsip Proposisi Kontras merupakan suatu perbedaan yang begitu mencolok dari dua atau lebih unsur yang berbeda. Sebagai contohnya adalah titik putih dengan objek hitam, lalu bisa juga tekstur kain dengan tekstur logam. Selain itu prinsip kontras juga bisa dijadikan metode untuk membuat suatu penekanan atau gaya komunikasi yang ironi. 6. Prinsip Kejelasan Prinsip kejelasan merupakan suatu prinsip atau taraf kemudahan suatu karya bisa dimengerti. Prinsip kejelasan lebih banyak ditemukan pada desain website, desain produk atau desain interior. Dilihat dari beberapa prinsip yang dijelaskan di atas. Bisa dikatakan jika setiap prinsip yang ada di dalam seni rupa dapat membuat suatu karya seni rupa yang begitu bagus dan penuh akan keselarasan sekaligus mampu memikat mereka yang melihatnya. Fungsi Seni Rupa Penjelasan berikutnya adalah fungsi seni rupa. Di mana fungsi seni rupa bisa dibilang tergantung dari ragamnya. Contohnya adalah pada seni rupa terapan memiliki fungsi sesuai dengan produk yang diciptakannya. Lalu ada lagi dari seni rupa murni yang memiliki fungsi untuk riset, akademis dan mampu memberikan fungsi ekstrinsik seperti nilai sosial. Akan tetapi di luar itu semua, seni rupa juga mampu memberikan manfaat pada kehidupan sosial. Tak jarang karya seni rupa murni mampu diberikan suatu penyematan atau menyuarakan pesan sosial di dalamnya. Di dalam seni rupa jika dilihat secara umum memiliki dua fungsi utama. Fungsi tersebut adalah fungsi individu dan fungsi sosial. Untuk lebih jelasnya Anda bisa membaca seluruh ulasannya di bawah ini. 1. Fungsi Individu Fungsi individu merupakan suatu fungsi yang bisa memberikan manfaat kepada individu pencipta seni itu sendiri. Sekilas fungsi individu hanya mampu didapatkan oleh perupa seni saja karena mampu menyalurkan ekspresi dan gagasan miliknya. Akan tetapi sebenarnya mereka yang membuat desain ataupun seni terapan juga mampu memberikan mendapatkan fungsi individu ini. Contohnya adalah rancangan desain produk yang bisa memberikan manfaat kepada desainernya. Hal ini karena rancangan desain produk tersebut bisa dijadikan suatu aturan untuk kemudahan proses perancangan desain selanjutnya. Secara mudahnya fungsi individu mampu memberikan kelebihan khusus bagi para individu pembuatnya. 2. Fungsi Sosial Walaupun fungsi sosial lebih identik dengan perupa murni yang kerap menyuarakan pesan sosial dan juga nilai sosial di dalam karya seni mereka. Akan tetapi dalam seni terapan juga bisa mendapatkan fungsi sosial ini. Sebenarnya perupa seni terapan adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang dialami oleh masyarakat. Karena hal tersebutlah produk yang dibuat oleh perupa seni terapan mampu mendapatkan fungsi sosial. Selain itu dalam berbagai kegiatan social entrepreneurship yang kerap diadakan oleh para pegiat seni terapan ternyata juga mampu memberikan banyak manfaat. Hal ini tak lain karena menjalankan social entrepreneurship, kita juga bisa dengan secara sengaja mencari hal yang bisa berjalan dengan baik secara finansial sekaligus bisa memberikan manfaat kepada manusia sekaligus pada alam. Salah satunya adalah melibatkan para pengidap difabel atau hal lainnya. Itulah rangkuman singkat tentang seni rupa. Mulai dari pengertian, unsur, prinsip hingga fungsi dari seni rupa sudah bisa Anda dapatkan dalam artikel ini. Dengan memahami penjelasan di atas, tentunya Anda juga akan semakin mudah tahu apa sih hal-hal yang penting dalam seni rupa. Grameds bisa mendapatkan buku-buku terkait seni rupa dan seni lainnya di Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Hendrik BACA JUGA Seni Rupa Terapan Pengertian, Fungsi, Jenis, Unsur, dan Contohnya Contoh Karya Seni 3 Dimensi Pengertian, Jenis, dan Unsurnya Pengertian Seni Lukis Fungsi, Tujuan, dan Komponennya Mengenal Aliran Seni Lukis dan Berbagai Teknik Melukis Pengertian Pameran Unsur, Jenis, Tujuan, Manfaat, Perencanaan, dan Penyusunan Cabang-Cabang Seni Pengertian dan Contohnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Amatilahkarya-karya seni rupa tiga dimensi tersebut, kemudian bandingkan karya yang satu dengan yang lainnya. Ceritakan masing-masing karya yang kamu amati, kemukakan aspek apa yang menarik perhatian kamu dan karya mana yang paling kamu sukai, berikan alasan mengapa kamu menyukai karya tersebut berdasarkan pengamatan terhadap unsur-unsur rupa
3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat dan Cara Membuatnya Lengkap – Sama seperti dalam keilmuan sastra, dalam seni rupa pun ada yang namanya dengan kritik karya seni rupa. Kritik ini bertujuan untuk memperlihatkan kelebihan dan juga kekurangan dari sebuah karya seni rupa misalnya lukisan. Selain itu tentu, sebuah kritik dibuat untuk lebih menggali apa yang bisa dipelajari dari sebuah karya seni rupa. Artikel ini mengulas 3 contoh kritik karya seni rupa singkat serta cara membuatnya lengkap! Ini Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Daftar IsiIni Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Tujuan Kritik Karya SeniTahapan dan Cara Membuat Kritik Karya SeniPenilaianDeskripsiAnalisis formalInterpretasi3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa SingkatContoh kritik karya seni rupa singkat 1Contoh kritik karya seni rupa singkat 2Contoh kritik karya seni rupa singkat 3Kesimpulan Daftar Isi Ini Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Tujuan Kritik Karya Seni Tahapan dan Cara Membuat Kritik Karya Seni Penilaian Deskripsi Analisis formal Interpretasi 3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Contoh kritik karya seni rupa singkat 1 Contoh kritik karya seni rupa singkat 2 Contoh kritik karya seni rupa singkat 3 Kesimpulan copyanugrah Kritik seni merupakan sebuah aktivitas pemberian respon terhadap satu karya yang bisa memunculkan kelemahan serta kekuatan yang dimilikinya. Semua informasi penilaian dengan berbagai aspeknya mampu menunjukan kualitas satu karya. Tak hanya mampu meningkatkan pemahaman akan karya tersebut, kritik sastra juga menjadi standar untuk karya seni selanjutnya. Kritik seni memiliki fungsi utama yaitu sebagai pengisi ranah apresiasi dan persepsi karya seni, penikmat seni, maupun antara seniman. Kritik seni memiliki gaya tulisan maupun lisan untuk menganalisa, eksplorasi, sebagai media komunikasi antara seniman dan penikmat seni menjadi lebih mudah. Tujuan Kritik Karya Seni Sebuah kritik karya seni memiliki dua tujuan yaitu Sebagai sarana memperkenalkan atau mempromosikan minat terhadap karya seni dan budaya Sebagai usaha memahami, mengapresiasi, dan menghargai karya seni menyangkut perbedaan yang ada di kehidupan sehari-hari Tahapan dan Cara Membuat Kritik Karya Seni Berikut ini tahapan cara membuat sebuah kritik karya seni Penilaian Penilaian merupakan langkah penting pertama dalam tahapan kritik karya seni yang memiliki tujuan untuk melihat kualitas karya seni bila dibandingkan dengan karya lainnya. Aspek formal dan kontekstual menjadi landasannya. Berikut ini tahapan rinci langkah penilaian Menelaah segi pandang khusus dan kebutuhan khusus sebagai latar belakangnya Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya sejenis Menentukan fungsi karya Menentukan seberapa besar penyimpangan dari karya yang telah ada Deskripsi Langkah selanjutnya yaitu deskripsi adalah langkah untuk melihat, merekam, menemukan, dan menjelaskan semua yang terlihat oleh mata secara apa adanya. Dalam tahapan ini belum ada analisa atau pun kesimpulan. Untuk bisa melakukannya seorang kritikus seni harus memiliki pengetahuan akan istilah teknis umum dunia seni. Analisis formal Ini merupakan langkah yang kritis dalam kritik karya seni. Tahapan ini memiliki fungsi untuk bisa mengungkap struktur atau elemen formal penyusunnya. Sama seperti tahapan sebelumnya, kritikus seni harus tahu unsur seni dan prinsip penataan. Interpretasi Langkah terakhir dalam kritik seni adalah interpretasi yaitu mencoba untuk memahami atau menafsirkan makna dari sebuah karya seni. Dalam hal ini termasuk juga isu lingkungan, simbol yang ada dan pertanyaan. Penafsiran ini bebas dan terbuka serta tentu dipengaruhi oleh pengetahuan, wawasan, dan pandangan para kritikus. Luasnya wawasan sang kritikus akan membuat kritik menjadi semakin detail. 3 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Singkat Contoh kritik karya seni rupa singkat 1 copyanugrah Profil karya Pelukis Risa Rahmawati Judul Potret perempuan bermain gitar Bahan Mix media Media Kanvas 40 cm x 59 cm Tahun pembuatan Identifikasi Deskripsi Terkait dengan konsepnya, seniman ingin menunjukan perasaan yang dirasakan saat seseorang bermain gitar. Begitu berwarna dan berkelip seperti bintang dan semuanya tertuang dalam media lukisan tersebut. Analisis formal Lukisan ini menggunakan berbagai media seperti cat poster, serbuk, dan cat minyak. Penggunaan dari bahan mix media bertujuan untuk bisa memunculkan kesan yang ramai atau meriah, tetap berwarna namun tidak monoton. Evaluasi Banyak kelemahan seperti warna yang kurang variatif yang disebabkan oleh pemilihan warna primer dan sedikitnya penggunaan warna sekunder. Warna tersier bahkan teramat sedikit sehingga menjadi misteri. Warnanya tidak matang. Kelebihan Meski memang akan terbanting bila dibandingkan dengan lukisan dari para profesional tapi ini merupakan langkah yang bagus bagi sang penulis yang sedang ingin mau terjun dan menekuni dunia seni rupa. Kekurangan Warna kurang variatif, warna tidak matang, dan monoton. Contoh kritik karya seni rupa singkat 2 copyanugrah Profil karya Pelukis Hendra Gunawan Judul mencari kutu rambut Bahan cat minyak Media Kanvas 84 cm x 65 cm Tahun pembuatan 1953 Identifikasi Deskripsi Lukisan mencari kutu rambut’ memperlihatkan dua perempuan dewasa berkebaya di mana wanita yang satu mencari kutu di rambut yang lainnya dan wanita lainnya mencari rambut di kepala anaknya. Ekspresi wanita pertama serius dengan rambut pendeknya. Rambut wanita kedua panjang terurai, Rambut anaknya nampak bergelombang dan pendek. Analisis formal Ini adalah lukisan bergaya ekspresionis dengan warna serta background sederhana seperti warna biru yang cocok disandingkan dengan warna dari baju yang dipakai oleh wanita pertama. Kebayanya sederhana menunjukan adat jawa. Kejawaannya juga diperlihatkan oleh mainan wayang yang dipegang oleh sang anak kecil. Evaluasi Seniman ingin menunjukan kebiasaan di adat jawa yaitu mencari kutu. Jawanya kental dengan pemakaian kebaya dan juga wayang sebagai mainan anak. Kelebihan Lukisan ini menarik, seniman mencoba menunjukan budaya aktivitas masyarakat di desa yaitu wanita. Kekurangan Terlalu sederhana, proporsi tubuh manusia yang aneh, warna baju dan background menyatu, warna tanah dan kain jarik yang hampir sama. Contoh kritik karya seni rupa singkat 3 copyanugrah Profil karya Pelukis Edward Mnch Judul The Scream Bahan karton, kadmium kuning, kadmium biru laut, kadmium merah terang, dan pensil Media 91 cm x 73,5 cm Tahun pembuatan 1893 Deskripsi Ini merupakan lukisan ekspresionis yang inspirasinya dari seniman lain yang aliran seni berbeda. Lukisan ini menggambarkan penampakan manusia modern yang memiliki serangan anxiety. Analisis formal Lukisan ini memiliki banyak teori makna. Namun yang pasti lukisan ini menggambarkan perasaan sang pelukis yang diselimuti rasa cemas yang berlebihan. Evaluasi Lukisan ini mempunyai ciri khas yang menambah nilai jualnya tersendiri. Kelebihan Ciri khasnya membuat lukisan ini dianggap sebagai lukisan penting di zaman modern. Kekurangan Ekspresi yang tidak biasa dari objek di lukisan membuat para apresiator menganggapnya aneh. Kesimpulan Demikianlah 5 contoh kritik karya seni rupa singkat yang dilengkapi juga dengan cara membuatnya. Sebuah karya seni memang sudah pasti indah namun di belakang semuanya terdapat makna dan nilai-nilai tersembunyi. Kritik karya seni berusaha untuk mengungkap semua yang terpendam tersebut. Semoga setelah membaca ini kamu jadi paham cara membuat kritik karya seni rupa meskipun dalam format yang lebih singkat, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Laporanbacaan minggu ke-3 RAHMA AZHARI (21016102) Kaidah Sastra A. Bahan Baku Teks Sastra Seorang pengarang atau sastrawan dalam pembuatan karya sastra Juga perlu mengolah bahan baku untuk menghasilkan karya sastra. bahan baku karya sastra adalah bahasa. Sastrawan mengolah bahasa agar menjadi indah dan bernilai seni. Pada pameran seni patung Indonesia di Jakarta yang baru dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Me­dia Kebudayaan Jakarta 1980/ 1981, patung Nias turut serta dian­tara patung-patung tradisional kerakyatan dan kontemporer hasil karya seniman se Indonesia. Di lain hal Departemen yang serupa, pernah mengadakan stu­di perbandingan seni patung kerakyatan primitif di Taman Ismail Marzuki di Jakarta 1981, seni patung Nias juga ambil bagian. Pera­gaan dan pemajangan beberapa buah patung Nias menjadi perhatian yang serius oleh setiap pengunjung. Bukti-bukti kenyataan, seperti yang kami kemukakan dapat kita lihat pada ilustrasi di bawah ini. ​ Gambar 106 Bentuk seni patung Nias bagian selatan pada ilustrasi gambar diil­hami oleh pemahatnya dalam corak dekoratif, atribut dan busananya dibubuhi dengan garis-garis ritmis yang mempesona. Namun de­mikian sifat patung ini tidak melepaskan ciri-ciri khas patung tradi­sional Nias sebagai seni primitif kerakyatan. ​ Gambar 107 Berikut ini ilustrasi yang diterangkan yakni seni patung Nias bagian Utara. Patung ini diolah oleh seni­mannya melalui media kayu kayu besi menggambarkan karakter seorang raja denga permaisurinya. Gambar l08 Dari kedua patung pada gambar ini terdapat perbedaan atribut yang disemat­kan dikepala, satu dipasang dibagian belakang dan yang satu lagi dipasang pada ba­gian depan. Perbedaan lain posisi patung Nias bagian utara umumnya dipahat tegak, sedang pa­tung-patung yang terdapat di Nias bagian selatan kebanyakan dalam posisi jong­kok atau duduk disamping penonjolan alat kelaminnya patung telanjang yang menjadi sumber pengilhaman senimannya,sedang pa­tung Nias bagian utara dibentuk dengan busana yang lengkap disamping orname/perhiasan yang mewarnai busana itu,Keterangan ​ Gambar 109 Patung si ulu sawali di desa Orahili ke­camatan Gomo. Pada patung ini kita melihat benda­-bendayang digenggam seperti pedang dan tombak.' Benda itu tentunya mengandung maksud tertentu, antara lain lambang prestasi raja dimasa hidupnya selain seba­gai raja juga panglima perang. Patung ini . sengaja diletakkan diruang perte­muan disamping patung, kita jugadapat melihat jenis binatang seperti ayam, buaya dalam bentuk plastik relief dibuat sebagai perlambang kebijaksanaan raja. Keterangan gb. 109 Gambar 110 Ilustarsi pada gambar berikut patung Si ulu sawali dibentuk tampa busana, namun atribut yang melambangkan se­orang raja tetap patung ini dibuat sebagai saksi tentang kejantanan seorang raja. Dari sumber yang layak dipercayamenjelaskan, ke­muliaan dan prestasi seorang raja di­nilai selain bijaksana adil, berperasaan sosial yang tinggi, juga keturunan yang banyak. Keterangan gb. 110 ​ Falsafah Batak dalam hal ini lebih jelas lagi maranak sapulu pitu, marboru sapulu onom. Artinya, berketurunan tujuh belas putra dan enam belas putri. Detail patung dibentuk dalam sikap duduk menggambarkan tokoh penting dalam masyarakat. Gambar 111Osa-osa Duplikat patung yang dipahat mini melaui media kayu menurut in­forman yang dihubungi, dahulu dipergunakan pada upacara terten­tu menyambut kebesaran raja, sedemikian rupa dipagelarkan de­ngan cara dipikul kemudian ditarikan berama-ramai. Osa-osa ini juga menurut imforman dihubungi F. Harefa ex Kasi Pensiunan Kepala Seksi Kebudayaan Kabupaten Nias menjelaskan Selain upacara kebesaran raja, juga digunakan waktu upacara memin­dahkan tulang belulang leluhur raja yang telah disucikan kemudian disimpan di dalam gucitempayan untuk disemayamkan pada tem­pat yang baru. Lebih dari pada itu patung osa-osa dipakai juga pada waktu-waktu kritis misalnya, timbulnya wabah penyakit yang dapat menular. ​ Gambar 112Guci tempat tulang belulang sedang di sampingnya tempat tuak minuman raja Dari beberapa ilustrasi, yakni gambaran patung-patung Nias yang dibubuhkan pada halaman demi halaman, kita optimis bahwa per­kembangan seni patung Nias untuk masa-masa mendatang akan me­nemui prospek yang menggembirakan. Kepastian ini akan menjadi kenyataan apbila perhatian kita para se­niman di daerah selain mencintai seni nenek moyang ingin pula menghidupkan kembali seni patung Nias yang langka itu. C. Kesenian Megalit Peninggalan kebudayaan yang menggunakan batu-batu besar untuk tujuan sakral, disamping alat sebagai pemujaan terhadap roh nenek moyang seperti menhir batu tegak dalam bahasa Nias dise­but bahu, bukti peninggalannya dapat kita lihat pada gambar di ba­wah ini. ​ Gambar 113 Detail menhir batu tegak di desa Orahili kecamatan Gomo pada puncaknya kita melihat bentuk burung enggang fofo gogowaya burung yang mulia, dibentuk dalam posisi hinggap Burung ini divaria­sikan memakai kalung yang biasa dipakai oleh raj a/ pengetua adat, tujuannya adalah lambang kedudukan tertinggi raja pengetua adat. Letak menhir berada di halaman rumah Si Ulu Si Ulu Sawali di­ buat sebagai tanda ketulusan hati bagi siapa saja yang datang ke tempat itu. Benuk batu tegak di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam dua batu bulat pada puncaknya dibuat khusus tempat roh nenek moyang bersemayam. Fungsi lain sama dengan menhir yang terdapat di desa Orahili, hanya gaya yang berbeda, namun kedua ba­tu tegak itu memberikan kesan kepada kita tentang ketangguhan ​nenek moyang suku Nias dalam mencipta sesuatu yang dapat diwaris­kan dari generasi-generasi. Di sampingnya terdapat batu tegak yang lebih rendah khusus untuk tempat pemenggalan kepala manusia. Dari informan yang layak dipercaya pengetua adat yang di­ hubungi menjelaskan menhir batu tegak seperti yang terlihat pa­da ilustrasi gambar, dahulu setiap tahunnya dilaburi darah manu­sia. Untuk ini dibuat upacara yang meriah dengan mengorbankan beratus ekor babi. Peninggalan-peninggalan lain seperti meja batu dolmen dipa­hat menyerupai lingkaran dengan ketebalan 10 sampai dengan 15 cm dengan garis menengahnya 1 Y2 lebih kurang ditempatkan men­datar di atas batu-batu lain sebagai penyangga. Gambar 114 Dolmen di desa Orahili dipakai untuk tempat sesajen, tempat pemu­jaan terhadap roh nenek moyang di samping berfung$i sebagai tem­pat duduk dan menari pada waktu diadakan upacara adat. Diberi ukiran stilhasi jenis zoomorfis kedalam corak dekoratif, ekspresif. Suku Nias menyebutnya osa-osa. Bentuk kepala raksasa laksara melambangkan dewa pembina nenek moyang yang mempunyai kekuasaan tertinggi. Motif lasara juga dipasang menonjol pada din­ding pengapit rumah menandakan lambang kebesaran bagi sipemi­liknya. ​ gambar 115 Peninggalan kesenian megalit yang dapat disaksikan pada ilustrasi ini dibuat sebagai ke­butuhan praktis dipergunakan dalam upacara ritual. Disam­ ping dolmen kita melihat tiga buah lasara menyatu pada bidang dasar empat persegi panjang berfungsi sebagai tempat duduk dan tegak sewaktu raja memberi pengarahan dan bim­bingan terhadap rakyatnya. Keterangan gb. 115 Gambar 116 Seorang penari sedang mera­gakan tari Fanarigawowo ter­golong tari tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun menurun ditarik­an di atas dolmen yang ber bentuk lingkaran, dekorasi di belakangnya kita melihat menhir berdiri megah sedang di atasnya dipasang burung enggang foto gogowaya. Keterangan gb. 116 ​ Gambar 117 Patung osa-osa di desa Lahu­sa. Detail patung diungkapkan dalam bentuk tiga deminsional, mulutnya dipahat lebar dengan lidah dijulurkan kedepan, sedang hi­dungnya divisualisasikan bentuk hidung manusia biasa. Bagian kepala dan ekor dipisah oleh lingkaran yang difungsikan sebagai tempat duduk, buak ekspresi yang diolah melalui medis batu kedalam gaya primitif magis, religius , men­cerminkan bahwa peranan nenek moyang suku Nias zaman dahulu dapat memberikan ins­pirasi bagi seni modem masa kini. Keterangan gb. 117 Gambar 118 Osa-osa di desa Orahili dengan tiga lasara yang dipasang pada dasar empat persegi panjang. Kelihatan lebih unik, selain bentuk yang dipahat yang di pahat menyatu melalui media batu, dengan perhitungan yang sukup untuk tempat duduk, dari hasil kegunaan dan fungsi, gerakan-gerakan bentuk yang ritmis, tidak pelak jika kita mengaguminya tiga buah lasara yang terdapat pada osa-osa sepertiyang kita lihat pada ilustrasi gambar menandakan pula tingkat golongan suku Nias yakni si Ulu Balo Silla, dan Banua Sato. Keterangan gb. 118 ​ Gambar 119 Dolmen yang terdapat di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Da­lam bentuknya empat persegi panjang dihiasi dengan relief. Orna­men stilasi motif tumbuh-tumbuhan tampak artistik dan mengagum­kan dari hasil pahatan dan ungkapan ekspresi senimannya melalui media batu hitam, dengan peralatan yang relatif sederhana. Plastik relif dipadu antara motif tumbuh-tumbuhan, binatang laut dan manusia yang dibelenggu, adalah buah ekspresi pemahatnya yang menggambarkan secara simbolis kekuasaan dan keperkasaan raja sebagai panglima. Juga berfungsi sebagai tempat duduk raja pengetua adat pada waktu diadakan upacara-upacara penting. ​ Gambar 120 Motif hiasan ornamen sulur-suluran yang melengkapi dolmen seperti terlihat pada gambar disebut dalam bahasa Nias magai, artinya lambang hubungan persaudaraan famili. Dari peninggalan-peninggalan kesenian megalit seni primitif suku Nias seperti yang telah diuraikan berikut ilustrasi yang dite­rakan pada bab ini, baik fungsi atau kegunaannya, secara tidak lang­sung kita memperoleh informasi tentang pola kehidupan masyara­kat primitif dan esensi kehidupan sosialnya. Kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang menjadi sikap hidup yang fundamental, kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, jelas bahwa benda-benda bersejarah seperti patung, menhir, dolmen, dan lain sebagainya fungsinya magis, religius. Kenyataan-kenyataan itu dijelaskan oleh seorang penulis kenamaan, Herbert Kuhn, sebagai kesenian percobaan menggambarkan perhubungan gaib antara lahir dan batin antara yang fana dan yang kekal. Menurut hemat kami penjelasan Herbert Kuhn di atas sinkron dengan kehadiran kesenian primitif yang terdapat di daerah Nias, barangkali juga dengan daerah-daerah lain di seluruh pelosok tanah air. ​Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kehadiran ke­senian seni patung ditilik dari bukti-bukti peninggalan kesenian megalit kemudian dihubungkan dengan ciri dap perilaku masyara­katnya adalah sebagai berikut Seni primitf Nias sudah ada sejak masa prasejarah, Kepercayaan masyarakat primitif Nias pada umumnya mempercayai adanya roh-roh halus kepercayaan animisme , Percaya adanya kekuatan gaib dinamisme, Jalan pikirannya masih belum mempunyai logika irrasional, Seni-seni yang dihasilkan umumnya bersifat simbolistis, Secara visuel seni yang dihasilkan masih sanngat sederhana, dan Ditilik dari fungsi dan kegunaannya patung-patung Nias dipuja dan dihormati. D. Kedudukan Seni Patung Nias. Dari informasi yang kami peroleh lewat responden dan penge­tua adat, patung yang mewarnai exterior rumah adat tradisional Nias, mempunyai peranan sosial yang tinggi. Dengan demikian patung ar­ea peninggalan nenek moyang yang terdapat di daerah Nias mengan­dung arti dan fungsi tersendiri khusus. Oleh karenanya suku Nias sampai sekarang tetap mempertahankan ekstensi terhadap corak/ga­ya seni patungnya dari pengaruh lain, justru patung-patung Nias se­perti yang kita lihat pada illustrasi yang diterakan pada buku ini mempunyai ciri-ciri yang tersendiri. Kemungkinan ini boleh jadi pengaruh alat yang dipakai. Patung Nias dibentuk lebih banyak berukuran mini. Oleh karenanya banyak ditemukan dalam interior rumah-rumah adat tradisio­nal, berarti patung-patung Nias tidak berdiri bebas di alam terbuka seperti hal patung Batak. Selain patung-patung plastis, kita dapat melihat ukiran manusia pada tiang-tiang dan dinding rumah, baik dalam bentuk plastis relief atau patung utuh. Patung-patung yang berfungsi sebagai penyangga tiang atau yang merupakan dekor pada rumah-rumah adat yang terdapat di daerah Nias, menunjukkan ciri-ciri yang tersendiri pula dari bebera­pa rumah adat tradisional yang ada di Sumatra Utara. ​ Gambar 121 Patung ataupun relief sebagai dekorasi interior rumah adat tra­sional Nias, hanya terdapat pada rumah yang dihuni oleh raja atau pengetua adat. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa keterangan yang cu­kup jelas untuk dijadikan data misalnya tiang penyanggah balok tiang tarunahe. Tiang tarunahe, sejenis tiang yang berukir dalam bentuk tiga dimensi. Istilah lain dalam bahasa Nias disebut kholo-kholo artinya tanda kebesaran raja. Tiang ini diletakkan pada tiang utama ruang bahagian muka. Kayu ranting yang mencuat keluar dipahat sedemikian rupa menggambarkan tangan manusia yang sedang memberi hormat ja­habu, dalam bahasa Batak disebut horas, sedang dalam bahasa Indonesia diartikan selamat sejahteralah kamu sekalian. Salam hormat itu sudah menjadi tradisi bagi suku Nias pada umumnya. Uraian ini memperjelas kembali betapa besar fungsi tiang itu, selain sebagai perlambang, terasa membawa perasaan hormat. Dari informan yang dihubungi fungsi tangan yang dipahatkan pada tiang dulunya dibuat sebagai sangkutan tengkorak manusia yang ditaklukkan. Maksudnya agar rumah tiang tetap kukuh. Bentuk tiang seperti pada gambar hanya dimiliki oleh raja pengetua adat. ​Bentuk tiang tarunahe tiang penyanggah balok Gambar 122Tiang tarunahe di desa Orihili kecamatan Gomo Gambar 123 Tiang tarunahe di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam. Perpaduan ornamen geometris dan roset kelihatan artistik, dekoratif. ​ Detail tiang pada gambar kelihatan ukiran tangan yang sedang memberi hormat, sebagaimana cara memberi hormat orang-orang Jerman pada perang dunia II, sedang pada bagian lain kita melihat berbagai ukiran sebagai penambah dekorasi. Contoh ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa seni ukir Nias tergolong seni ukir arsitektural. Untuk lengkapnya lewat tulis­an ini kami mencoba menguraikan secara terperinci contoh-contoh seni ukir hiasan yang terdapat disetiap rumah tradisional Nias yang terdapat di desa Orahili dan rumah adat tradisional di desa Bawoma­ taluo. Seni Bias pada Rumah adat Tradisional Nias di Desa Orahili Hiasan sebagai alat dekorasi pada rumah adat tradisional Nias, di setiap desa masing-masing mempunyai ciri dan keunikan tersen­diri. Pada gambar di bawah ini terdapat gambar stillasi motif hewan dengan penggayaan bentuk dekoratif ekspresif. Pada bagian dadanya diukir patung motif manusia gaya_primitif patung nenek moyang. Menurut kepercayaan Nias patung itu adalah patung dewa yang memberi berkat, patung ini disebut dalam bahasa Nias bawolawole. Dari sumber yang layak dijelaskan bila keluarga yang empunya ru­mah akan mengadakan pesta perkawinan, untuk mendapat keber­katan, keluarga yang mempunyai hajat pesta harus didudukkan di bawah patung itu. Patung Bawulawole pemberi berkat Gambar 124Profil patung Bawulawole. ​ Gambar 125Patung dilihat dari bawah Patung gambar di atas fungsinya sama dengan tiang tarunahe fungsi praktis, yakni sebagai penopang tiang-tiang lainnya pemikul. Bentuk patung diungkapkan secara impresif dalam pola-pola primitif, namun dapat memberikan inspirasi gaya kearah bentuk patung modern yang cukup ideal. Jika kita perhatikan detail patung ini jelas senimannya memvisualisasikan gaya burung elang yang sedang terbang sedemikian rupa diciptakan lewat stillasi bentuk zoo­ morfis dalam motif manusia raksasa. ​ Pada bagian dadanya diukir gambar seorang manusia dalam bentuk relief timbul sebagai penjelmaan kembali nenek moyang yang dianggap pemberi keberkatan sesuai kepercayaan masyarakat Nias pada zamannya. Pada bagian lain, kita melihat motif hiasan buaya nio buaya diukir dalam bentuk plastis relief dengan fungsi yang sama seperti di atas yakni tiang penopang balok. Hiasan ini disebut dalam bahasa Nias buaya anaa artinya buaya mas. Motif buaya digambarkan dalam dua jenis yang berbeda Motif buaya yang lidahnya bercabang dua, dan Motif buaya yang ekornya bercabang dua. Kedua motif hiasan itu mengandung makna yang berbeda pula. Motif hiasan buaya yang lidahnya bercabang dua ditamsilkan lewat puisi Nias seperti tersebut di bawah ini Sigelu zohuna-huna boroa zi dua razi lela. Sarani faewere-were, dua ni faza wozawa. artinya Ternggiling itulah yang bersisik, buayalah yang berlidah dua. Satu yang diminyaki-minyaki yang lain digantung-gantung­kan. Ditilik dari arti tersebut di atas memang sukar untuk dicerna­kan begitu saja, namun demikian dapat juga diartikan jika kita me­ngaitkan dengan makna motif hiasan buaya yang ekornya bercabang dua yakni sebagai berikut melambangkan raja pengetua adat yang mempunyai sifat­ sifat sosial yang tinggi, dan melambangkan sifat-sifat keadilan raja _dalam memutuskan se­suatu perkara bagi siapa saja yang melanggar hukum hukum adat yang sudah diputuskan bersama oleh beberapa pengetua adat. ​ Gambar 126 Dengan demikian maka dapatlah diartikan buaya yang lidahnya bercabangdua dapat diartikan yakni perlambang tentang upacara titah raja yang bijaksana, sedangkan buaya yang ekomya bercabang dua merupakan perlambang tentang seorang raja yang bersifat adil. Motif ukiran ini ada juga yang diabstraksikan lewat papan penga­pit dinding Ujung papan bagian depan dibuat mencuat keluar seolah-olah tampak seekor buaya yang sedang mengangakan mulutnya, disebut dalam bahasa Nias sikholi artinya lambang ke­kuasaan serta keperkasaan raja. Motif ukiran ini hanya ada pada ru­mah yang dihuni oleh raja atau para bangsawan, sedang rumah adat lain yang dihuni masyarakat yang lebih rendah derajatnya tidak per­nah diketemukan. Ukiran-ukiran lain yang fungsinya sebagai lambang prestasi keagungan raja dapat dilihat pada gambar ukiran ayam ayam jago. Motif ini ada yang diukir dalam. bentuk relief dan ada juga dipahat dalam bentuk patung. Jenis motif ini di sebut Simiwo bahili-hili dano artinya ayam ja­go berkokok di atas bukit. Makna motif ukiran ini mengandung ar­ti yang simbolis yakni Raja yang berhati bapak. ​ Seni Hias pada Rumah Adat Tradisional Nias di Desa Bawomataluo Hiasan-hiasan yang terdapat di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam, kelihatan lebih unit lagi karena rumah adat yang ter­dapat di desa itu masih utuh, sekalipun usianya menurut orang­-orang tua yang telah berusia lanjut menjelaskan bahwa rumah adat yang masih ada sekarang ini usianya sudah mencapai lebih kurang tiga ratus tahun. Oleh karenanya seni ukir arsitektural yang terdapat pada rumah adat tradisional di desa Bawomataluo dipandang memadai sebagai data tentang kebolehan nenek moyang suku Nias pada masa yang lampau. Hasil ukiran dari peninggalan nenek moyang yang berusia lanjut seperti pada illustrasi di bawah ini penting juga dibicarakan melalui bab ini, berhubung seni ukir yang terdapat pada rumah adat tradisio­nal di desa Bawomataluo diukir dalam bentuk relief timbul yang tebalnya cukup menonjol dari dinding papan, sehingga kelihatan se­olah-olah bentuk tiga dimensi yang utuh. ​ Gambar 128 Sejenis tiang tarunahe tiang penyangga yang terdapat di desa Bawomataluo tampak artistik. Jenis ukiran yang dipahat oleh seniman­nya terasa adanya pengaruh kebudayaan Dongson. Gambar 129 ​ Ilustrasi seni ukir arsitektural rumah adat tradisional di desa Bawo­ mataluo Kecamatan Teluk Dalam, foto koleksi Burhan Piliang. Seperti pada gambar disebut naha nadu difungsikan Kursi pertama, dibuat untuk tempat patung nenek moyang. Kursi kedua, dibuat untuk tempat patung si pemilik rumah. Dari kedua buah kursi itu dibentuk dari batang pohon yang utuh lewat tatahan yang cukup cermat untuk memperoleh bentuk, sela­in difungsikan sebagai dinding, juga plastis relief yang dipahat kera­wangan dibuat sebagai simbol perlambang tahta kerajaan raja. Dua buah payung yang diterakan dibuat pula sebagai lambang pengayom agar raja selalu mendapat perlindungan serta rahmat dari leluhur­nya. Sepasang hiasan disebut dalam bahasa Nias masi-masi dipasang pada bagian kiri dan kanan kursi adalah simbol kasih sayang raja terhadap rakyatnya, sedang kotak tempat perhiasan diletakkan di atas kursi tanda raja sebagai pewaris dari raja-raja sesudahnya. Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas jelaslah bahwa seni primitif yang meliputi seni patung, seni ukir arsitektural yang terdapat pada rumah adat tradisional, kedua-duanya terujud justru didorong oleh perasaan yang berhubungan dengan masalah kehidupan ritual, disamping kemampuan teknis dan keterampilan senimannya dalam mengolah bentuk dengan menyesuaikan materi bahan sebagai sumber alam lingkungan untuk mencapai tujuan yang magis, religius. Fungsi Patung Nias. Secara umum pada beberapa contoh foto gambar tentang pa­tung Nias, makna yang terkandung di dalamnya lebih banyak dibu­at sebagai simbol pribadi raja raja adat. Patung-patung yang dimintai bantuannya didalam situasi kri­tis atau upacara-upacara penting seperti penolak bala, menyembuh­kan orang sakit, turun kesawan, dan menangkap ikan yang men­cakup masalah kehidupan tidak seberapa jika dibandingkan dengan patung-patung yang terdapat di daerah Batak. Sebagai contoh umpamanya upacara ersilihi pengobatan tradisional di daerah dima­na patung memegang peranan, hal yang serupa di daerah Nias tidak dijumpai lagi. Sebagai penggantinya dibuatlah ramuan-ramuan di­tambah dengan mantera-mantera agar ramuan obat itu mujarab menyembuhkan. ​ Patung-patung yang sifatnya sakral baik patung yang dipahat melalui media batu atau kayu, di muka telah kami kemukakan bah­wa patung-patung itu sudah banyak yang dimusnahkan, justru pa­tung-patung bertentangan dengan ajaran agama yang mereka anut seperti ajaran agama Islam dan Kristen. Kefanatikan akan ajaran agama itu, membuat sejarah baru akan perkembangan seni patung Nias. Jelasnya seni patung meng­alami kemerosotan total. Di lain hal banyak senimannya mengun­durkan diri dari dunianya sebagai seorang pemahat, ia takut kalau dituduh kafir. Gelar-gelar kehormatan yang dahulu diterimanya pupus sama sekali dan akhirnya kejayaan seni patung Nias itu kini tinggal nostalgianya saja. Hal yang sama juga terjadi pada pandai rumah sebab mereka juga turut terlibat dalam ukiran yang difungsikan sebagai alat pe­mujaan oleh nenek moyangnya. Kalaupun seni patung Nias pada akhir-akhir ini banyak ber­munculan kebanyakan dipahat oleh orang lain bukan suku Nias. Senimannya yang terkenal banyak memproduksi patung-patung Nias belakangan ini, adalah Pokih Barus berasal dari daerah Karo. Berbicara masalah fungsi dan kedudukan patung Nias jelas bah­wa seniman itu tidak banyak mengetahui jika dibandingkan dengan asli seniman daerah itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan kesukaran bagi penulis untuk mengungkapkan secara menyeluruh tentang fungsi dan makna yang terkandung pada seni patung Nias, selain dari pada tiu orang-orang yang dipandang banyak mengetahui tentang latar belakang sejarah patung Nias itu informan kebanyakan mereka tutup mulut untuk memberi penjelasan secara terperinci dan mendetail, sedang menu­rut hemat kami masih banyak yang perlu dikemukakan terutama pa­tung-patung yang erat hubungannya dengan masalah kehidupan ritual nenek moyang pada zamannya. Di lain hal senimannya untuk kembali membuat tidak menampakkan kegairahan untuk kembali membuat patung tradisonal/kerakyatan, tetapi me­reka lebih menyenangi menyenangi menjadi petani atau sebagai nelayan. Menurut informan yang kami hubungi, Herambowo Tafonao, salah seorang seniman yang dikenal hanyak membuat patung dup­likat nenek moyang suku Nias zaman dahulu mengatakan sejak ​berlakunya undang-undang kerajaan dimana undang-undang raja sebagai undang-undang yang tertinggi, kemudian klasifikasi masyarakat terbagi pula atas beberapa golongan. Si Ulu Sawali golongan raja-raja adat. Si Ulu golongan keturunan bangsawan. Balo Silla golongan menteri kepala desa. Si ila golongan orang kebanyakan diangkat oleh Si Ulu. Sato golongan masyarakat biasa. Maka bentuk patung Nias menurut tahapan masyarakatnya dibedakan menurut golongannya. Barangkali hal ini pulalah yang membuat jenis patung yang melambangkan tokoh seorang raja raja adat tidak boleh ada kesamaan raja patung-patung yang lain. Selanjutnya informan itu menjelaskan kembali tentang status seniman, setiap dimintai ban­tuannya untuk membuat sebuah patung yang difungsikan sebagai perlambang patung raja, setelah selesai seniman pemahatnya diberi sanksi untuk tidak membuat patung yang serupa, apabila hal ini dilakukan juga maka pemahatnya dibunuh. Peraturan ini tidak berlaku hanya pada seniman pemahat, tetapi hal yang serupa juga berlaku bagi seorang pandai rumah tukang. Rumah dengan sega­la variasinya tidak boleh ditiru oleh rumah-rumah yang lain. Dari penjelasan informan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa tin­dakan raja tersebut membuat berkurangnya kreativitas para seniman, hal itu disebabkan keterbatasan disain-disain barn yang seyogiyanya dapat memperkaya corak seni patung Nias itu sendiri. Dari hasil observasi berdasarkan data dokumentatif dan wawancara kami dengan beberapa informan di atas kami kembali berpen­dapat bahwa patung-patung yang diketemukan sebagai benda sejarah fungsi atau kedudukan patung itu belum dapat dijadikan kesimpul­an sebab menurut hemat kami masih banyak yang dirahasiakan baik fungsi praktis atau lebih dari pada itu, yakni fungsi spiritual, magis, religius. Namun demikian oleh karena patung-patung Nias lebih banyak diketemukan di dalam interior baik patung utuh atau patung yang di­fungsikan sebagai penyangga balok seni patung arsitektural, dan gambar-gambar plastik relief yang terdapat di desa Orahili dan desa Bawomataluo yang mewarnai rumah adat tradisional, dari kenyataan ​itu dapatlah dikatakan fungsi patung Nias itu tidak lebih dari suatu dekorasi yang melambangkan status kedudukan raja di samping fungsi praktis. Selanjutnya menurut hemat kami boleh jadi pula patung atau plastik relif yang ada pada bangunan rumah interior, patung, dolman atau menhir yang berada di halaman rumah eksterior, menggambarkan awal dari pada jiwa masyarakat Nias itu dibentuk, diatur dan dilindungi oleh raja sebagai pengetua adat. Hal ini tidak - hanya berlaku pada masa-masa lalu, tetapi sampai sekarang masalah yang berhtibungan dengan tata krama adat istiadat masih melekat dengan baik, sekalipun mereka suku Nias sudah lama menanggalkan fungsi yang sifatnya magis, religius, dan sakral itu. Gambar 130 Pandangan frontal patung nenek moyang suku Nias, dipahat horisontal. Menurut informan yang dihubungi menjelaskan usianya sudah mencapai lebih kurang dua ribu tahun. Fungsi patung ini dianggap sakral oleh masyarakat Nias pada zamannya dan sekarang patung itu hanya dibuat sebagai bukti dari sisa-sisa warisan patung peninggalan nenek moyang pada masa prasejarah. ​ Gambar 131 Patung nenek moyang adu zatua berasal dari Gunung Sitoli Nias Utara dipahat melalui media batu tanpa busana dengan mengutamakan penonjolan alat kelamin, adalah illusi yang pada hakikatnya melambangkan sumber kesuburan serta perlambang tentang kejantanan seorang pria. Detail patung, wajahnya dibentuk membulat, bagaikan ekspresi wajah seseorang yang berambisi, sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang jantan yang satria. Kalung yang dipasangkan pada leher patung nifulo-fulo merupakan ciri-ciri khas patung Nias dan pertanda bahwa patung itu adalah patung raja raja adat. Perwujudan patung ini adalah tentang nenek moyang yang di puja dan dihormati. ​ Gambar 132 Ilustrasi pada gambar berikut ini sejenis patung nenek moyang peninggalan prasejarah yang dapat diselamatkan. Patung yang dipahat melalui media batu adalah buah ekspresi seniman pada zamannya. Divisualisasikan sebagai patung pemberi berkat Capah mangkok batu yang dijunjung dibuat sebagai tempat air pada waktu diadakan upacara tepung tawar air tersebut dipercikkan pada orang yang diupah-upah dengan maksud agar mendapat perlindungan lahir batin. Bentuk susu dibuat telanjang sebagai perlambang sumber kesuburan. ​ Gambar 133 Patung pada gambar berikut diekspresikan melalui media batu. Fungsi dan kedudukan­ nya sama dengan gambar terdahulu, hanya dalam sikap yang berbeda. Bentuk patung lebih mengarah pada ben­tuk patung naturalis, namun nnsur-unsur dekoratifnya masih jelas kebhatan. Detail patung dipahat dalam posisi duduk sikap lutut yang tegak dimanfaatkan sehagai pe­mangku capah mangkok batu sedangkan kedua lengannya digambarkan dalam sikap memegang. ​ Gambar 134 Patung nenek moyang dipahat melalui media kayu yang silindris pada ilustrasi ini tampak lebih ekspresif sesuai dengan co­rak patungnya yang primitif, magis. Detail patung pada bagian kepala yang culas dipa­sang atribut yang dibentuk vertikal keli­hatan seolah-olah bagaikan orang yang sedang menjunjung sesuatu. Pangkal hidung yang kecil menyatu dengan kening sedang bagian mata dicukil seadanya berbentuk elips tampak pandangannya tajam kedepan. Ujung telinga bagian bawah dipahat hingga sampai kebahagian bahu diinterpretasikan telinga yang peka terhadap pendengaran. Bagian tangan yang kelihatan seperti sebatang rotan yang dilengkungkan dipahat menyatu dengan bagian tubuh sehingga kelihatan tidak lebih dari sebuah relief, namun patung ini memberi kesan tentang kekerasan watak sesuai dengan fungsi patungnya yang primitif magis, religius. Pada bagian lain kita melihat sikap patung yang duduk adalah ciri patung yang spesifik patung Nias. Kaki oleh pemahatnya dibentuk makin mengecil kebawah, terasa bahwa demikianlah hasil warisan kesenirupaan nenek moyang suku Nias pada masa yang lampau sebagai konsep seni yang individu­al. ​ Gambar 135Foto coleksi Burhan Piliang. Patung nenek moyang talinga woli-woli di desa Bawomataluo kecamatan Teluk Dalam. Perwujudan patung ini menggambarkan tentang raja adat, dipahat melalui bahan kayu fakini sejenis kayu besi diungkapkan secara impresif kedalam bentuk patung primitif. Bentuk patung diilhami oleh pemahatnya sikap seorang yang sedang duduk, dengan posisi tangan diletakkan di atas lutut yang tegak. Detail patung dapat dilihat pada jenggot yang dibentuk terurai, kumis yang melintang serta mulut dipahat menonjol dengan tatapan mata tajam kedepan, dimaksudkan oleh pemahatnya seorang pengetua adat yang bijaksana, arif dan penuh kasih sayang. Hal ini ditandai dengan atribut yang dipasang di bahagian kepala disebut dalam bahasa Nias masi-masi simbol kasih sayang . ​ Dari beberapa contoh ilustrasi gambar patung yang diterapkan pada bab ini, pokok uraian kami tentang fungsi patung tersebut antara lain Berfungsi menunjukkan kemampuan prestasi nenek moyang suku Nias di bidang seni pahat. Berfungsi sebagai media pemujaan pada waktu sebelum suku Nias menganut ajaran agama Islam dan Kristen. Berfungsi sebagai tanda simbol tentang kedudukan raja raja adat. Berfungsi memanifestasikan daya cipta dibidang kebudayaan. Gaya Seni Patung Nias Di muka telah diuraikan bahwa ujud patung yang terdapat di daerah Nias, selain dilandasi oleh kepercayaan spiritual, patung juga diujudkan sebagai simbol keagungan raja, disamping bentuk seni yang mempunyai nilai-nilai estetis. Kehadiran seni patung Nias dan perkembangannya sejak beberapa abad yang lalu sampai saat sekarang ini tampak bentuk dan gayanya dipengaruhi oleh corak monumental dengan ciri-ciri penggambaran tokoh-tokoh nenek moyang dan kecenderungan bentuk tang mengandung nilai-nilai simbolis, sedang pada bahagian lain kita juga melihat adanya pengaruh dongson. Ciri-ciri karakteristik dan gaya yang khas sebagai hasil seni rupa daerah Nias mempertegas identitas suku Nias di bidang seni patung sebagai hasil seni rupa daerah di Sumatra Utara, sedang gaya ataupun corak seperti yang dikemukakan di atas spesifik seni patung Nias turut memberi warna serta memperkaya perbendaharaan seni rupa nusantara. Aneka gaya dan bentuk yang diterakan sebagai ilustrasi pada bab ini merupakan data pula tentang prestasi yang dimiliki nenek moyang Nias pada zamannya prestasi yang dimiliki nenek moyang Nias pada zamannya, sebagai pencipta seni di bidang seni pahat. Penonjolan-penonjolan bentuk yang merupakan ciri khas seni patung Nias itu dapat kita lihat pada penonjolan alat kelamin, susu yang dibentuk telanjang, kalung yang dipasang menonjol pada bahagian dada dan atribut-atribut yang dikenakan pada bagian kepala ​seolah-olah seperti patung purbawi di zaman Mesir kuno. Dengan demikian maka patung-patung yang kita ketemukan jelas bahwa fungsinya tidak saja ditujukan sebagai penjelmaan roh nenek moyang atau sebagai keyakinan akan kepercayaan spiritual namun lebih dari pada itu patung Nias juga dibuat sebagai penonjolan prestise raja sebagai kepala adat. Atribut-atribut jenis binatang seperti kadal atau cecak yang dipasang pada bahagian tubuh patung atau binatang lain sejenisnya kita tidak menjumpainya pada patung Nias. Kalaupun ada cecak yang dipasang pada dinding-dinding rumah seperti yang kita lihat sekarang ini, dimana dibuat sebagai simbol kehadiran nenek moyang adalah akibat pengaruh baru yang datang dari negeri seberang yakni negri tetangga yang terdekat. Gambar 136 ​ Kembali berbicara tentang seni patung. Kalau kita perhatikan bentuknya seni patung Nias sebagai peninggalan kebudayaan me­galit kelihatannya tidak lebih sebagai segumpal batu yang ditatah dalam bentuk relief seni dua demensional justru keutuhan bentuk batunya masih jelas kelihatan. Kendatipun demikian dari sudut gaya patung-patung Nias peninggalan kultur megalit tampak dinamis ekspresif magis. Berbicara tentang kebudayaan megalit oleh sarja­na Barat kenamaan Heine Geldem membaginya atas dua masa pe­ riode. Demikian pula halnya dengan kebudayan megalit yang terdapat di daerah Nias. Kebudayaan megalit pertama ditandai dengan menhir dan dol­ men seperti ilustrasi yang diterakan pada bab ini. Kebudayaan me­galit kedua ditandai pula dengan area-area batu yang banyak terda­pat di desa Bronadu, Orahili di Keeamatan Gomo dan desa Bawoma­taluo, Hilisimatano di kecamatan Teluk Dalam. Pada masa sejarah, pertumbuhan seni patung Nias tampak le­bih maju kaya dengan corak dan gaya, terlebih setelah mereka me­ngenal alat-alat praktis yang dibutuhkan dalam mengolah bahan batu dan kayu. Pengaruh alat terhadap bentuk yang terdapat pada seni patung Nias jelas oleh kebiasaan pemahatnya ditujukan kepada bentuk ga­ya tentang karakter seorang raja sedemikian rupa untuk dipuja dan dihormati, disamping kebutuhan praktis "applied art " seperti pa­tung-patung yang dibuat sebagai penyanggah tiang, yang kita temu­kan di desa Orahili dan Bawomataluo. Melihat media bahan dengan alat yang dipakai pisau, parang terdapat hbungan yang akrab, dan dari hasil-hasil maksimal yang dieapai dapat kita lihat pada contoh ilustrasi di bawah ini. ​ Gambar 137 Patung si ulu sawali patung ini ditranfur patung pemberi berkat. Dilihat dari gayanya tampak pada patung ini pemahatnya menyesuaikan batang pohon dengan alat. Batang pohon yang besar diilhami oleh senimannya; karakter seorang raja pengetua adat sedang memegang cawan tempat air dibuat sebagai kebutuhan spiritual untuk dipakai pada upacara tepung tawar upah-upah. Sikap memegang kita melihat lengan dan tangan dipahat kerawangan, sedang posisi patungnya divisualisasikan dalam sikap duduk. Alat kelamin dipasang jelas pada patung menunjukkan ciri khas yang ditemui pada patung Nias. Embel-embel lain yang menggambarkan tentang seorang raja dapat dilihat pada kalung yang dipasang, sedang atribut pada bahagian kepala diterakan dengan memberinya ​ornamen hiasan berukir. Bentuk-bentuk lain seperti daun telinga yang dipahat lebar simistris turut diperkenalkan pada patung ini sehingga cenderung kepada bentuk patung dekoratif, namun sesuai dengan gaya dan fungsinya. Polesan-polesan warna kini banyak kita temui pada patung Nias, hal ini kemungkinan akibat pengaruh dari luar. Namun menurut hemat kami polesan-polesan warna itu tidak perlu justru membuat patung tidak lebih dari sebuah boneka, sedang kita pengamat menghendaki akan keaslian seni patung itu sendiri. Memang perkembangan sejarah selalu membawa pengaruh terhadap konsep bentuk, hal ini bisa diakibatkan oleh pergaulan atau orang lain yang menyelusup membawa pengaruh terhadap kesenian asli tradisional, atau akibat peralatan baru yang dibawa dari luar, atau dan lain sebagainya, sehingga mengakibatkan pengaruh terhadap karya yang dihasilkan. Untuk melestarikan kekhasan seni patung tradisional Nias, yang memang sudah dikenal melalui karya-karya yang berkwalitas indah dengan nilai-nilai yang estetis ekspresif sebagai konsep seni yang cukup kuat kiranya perlu untuk dipertahankan. Sikap ataupun gaya pada seni patung Nias di muka telah diurai­kan, pada umumnya dibuat dalam sikap duduk sedang kedua lutut dibuat tegak, tangan ditumpukan pada kedua lutut atau memegang sesuatu. Patung yang ditempa dalam sikap berdiri menurut pemahatnya datang kemudian setelah mendapat pengaruh dari luar, sedang menurut hemat kami hal tersebut sebenarnya justru disebabkan oleh faktor alam dimana masyarakat Nias itu berada. Penjelasan pendapat di atas dapat kita lihat pada kutipan di bawah ini. "Ma­syarakat primitif yang menetap di daerah pedalaman umpamanya yang sehari-hari melihat pohon dan gunung yang menjulang tinggi akan cenderung menciptakan pola patung vertikal".15 Analisa kami dalam hal ini sependapat dengan tulisan tersebut di atas, mengingat akan konsepsi seni patung Nias menurut perkembangannya jelas menampakkan hasil-hasil konsepsi patung yang dibuat tegak vertikal, sekalipun posisi patungnya dibuat dalam sikap duduk. 15 But Muchtar, Beberapa Catatan Tentang Patung Primitif, Departemen Seni Rupa, ITB, hal. 5, tahun 1981. ​Bahan/Proses Pembuatan Patung Nias. Untuk mengenali bentuk dan wujud sebuah patung tepatnya jika kita memulainya awal dari proses pengambilan bahan sampai kepada terwujudnya sebuah benda patung dari hasil olah seni pemahatnya. Awai kehadirannya, dari kenyataan sejarah semula terbentuknya sebuah patung dibuat dari tumpukan-tumpukan batu yang divisualisasikan wujud dari nenek moyang sedemikian rupa dengan dasar kepercayaan bahwa tumpukan-tumpukan batu itu dibuat menjadi sakral, yang hubungannya erat sekali dengan kepentingan-kepentingan religie masyarakat. Kenyataan tersebut di atas dapat kita lihat pada kutipan di bawah ini Karena maksud-maksud akan penghargaan kesejahteraan, kekemakmuran, terhindarnya dari penjamuran, terhindarnya dari penyakit, kepercayaan hal kematian dan kembalinya roh yang meninggal ke tengah masyarakat, penghormatan pada cikal bakal dan lain-lain yang sejenis maka seni rakyat itu lahir atas dorongan metafisik dan emosionalyang kompleks dan atas dasar kesadaran koliktif. Demikian kreasinya bersifat sacrat16 Demikianlah tumpukan-tumpukan batu tersebut secara evolusi, berkembang terus, sehingga tumpukan-tumpukan batu itu berrobah menjadi sebuah patung yang memberi rupa bentuk wajah manusia dan binatang. Oleh pengaruh yang terjadi secara external dan internal bentuk patung sesuai dengan perkembangannya dari wujud sakral beralih kepada bentuk-bentuk yang simbolis, magis idioplastis non realis dan seni pakai yang sesuai menurut fungsinya. Dari awal telah kami kemukakan, bahwa masyarakat prasejarah bahkan ada sampai pada sejarah, percaya akan adanya makhluk-makhluk yang bergentayangan dimana-mana, ada di atas batu, pada pepohonan dan lain-lain sebagainya. Dihubungkan dengan proses pembuatan patung dimana roh-roh itu nantinya ditempatkan, maka 16.Gudaryono, Drs.,Sarana-sarana Memelihara Dan Melindungi Seni Rakyat Indonesia, Pidato pada upacara Dies Natalis Ke 21 STSRI, Yogyakarta, Januari 1971, halaman 4. ​sebelum diproses media bahan yang akan dipergunakan harus terlebih dahulu diadakan upacara ritual berupa mantera-mantera atau doa, dengan tujuan agar patung sebagai penjelmaan kembali. roh nenek moyang, dapat memberikan keberkatan. Hal tersebut di atas sifatnya universal, karena demikian adanya, oleh masyarakat primitif dari berbagai bangsa suku yang landasan berfikirnya relatif sama. Patung-patung Nias seperti yang kita lihat pada ilustrasi gambar, senimannya ,cenderung menciptakan gambar patung-patung dengan pola-pola organik manusia, binatang dari bahan batu dan kayu, tentunya bahan-bahan tersebut diproses oleh senimannya sehingga terwujudnya bentuk patung sesuai dengan yang diinginkan oleh yang berkenan memintanya, dalam hal ini adalah raja atau pengetua adat seperti yang telah diuraikan terdahulu. Memproses patung misalnya, patung arwah nenek moyang raja atau pengetua adat yang terdahulu, memakan waktu yang relatif cukup lama pula. Betapa tidak, justru dari awal pengambilan bahan sampai kepada akan memprosesnya konsep bentuk upacara-upacara ritual tetap berdampingan lahir batin untuk pemahatnya harus dikorbankan sampai beratus ekor babi. Lebih dari pada itu setelah patung selesai upacara pemindahan roh nenek moyang pada patung itu dibuat upacara yang sama dengan mengadakan pesta meriah dengan tari-tarian yang diiringi tabuhan. Peranan Seniman Di muka telah disinggung bahwa seni patung Nias kini lebih banyak diolah oleh seniman lain bukan seniman daerah. Alasan-alasannya disebabkan takut dituduh kafir dan lain sebagainya. Apakah alasan-alasan ini akan berkelanjutan terus atau kembali berkarya menghidupkan seni patung Nias sebagai hasil kesenian daerah atau menyerah mempertahankan alasan-alasan tersebut di atas, dalam hal ini kita masih menantikannya. Menurut hemat kami, kemudian dihubungkan oleh himbauan-himbauan pemerintah, sikap bangsa yang pantang menyerah, serta para humanis dan pencinta seni, harga diri para seniman perlakuan ataupun alasan-alasan tersebut seyogyanya tidak terjadi bagi para seniman Nias. Kalau toh ini akan terjadi juga, maka para seniman akan berkabung untuk menyatakan diri bahwa Indonesia sudah kehilangan sesuatu yang paling berharga. ​ Seni patung sebagai cabang seni yang merupakan kebutuhan rohani yang pantas untuk dinikmati, sewajarnya mulai dari sekarang para seniman Nias yang justru mampu bercipta karya kembali membenahi diri untuk bergabung atau dengan kata lain kembali kegelanggangnya untuk mencipta dan menghidupkan seni patung Nias. Untuk ini pamong-pamong daerah cq Bidang kesenian kiranya perlu menaggapi apa yang sudah dicanangkan Pemerintah di bidang pengembangan industri parawisata, dimana kesenian daerah adalah sumber utama disamping keindahan alamnya. Sejarah kesenian Indonesia sudah mencatat bahwa di daerah san Toraja, kesenian prasejarah masih berkembang terus. Jelasnya dia tidak mandek ditengah jalan, sebagai contoh seni hiasnya. Sekalipun daerah itu dilibatkan oleh berbagai pengaruh seperti masuknya Islam, kemudian misi Kristen yang mendampinginya, dilanjutkan oleh pengaruh Barat sesudahnya, namun kesenian prasejarah berjalan terus dan tetap mempertahankan eksistensinya bahwa Toraja memiliki sesuatu yang berharga yakni warisan budaya nenek moyang. Apa kabar dengan Nias? Kami merasa dengan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, kiranya, selagi mumpung masih bisa, peranan seniman yang hampir langka itu ditempatkan kembali keprofesinya, tentunya dalam hal ini sebagai seniman yang kreatif guna melestarikan kembali kesenian Nias dalam hal ini seni rupa dan cabang-cabangnya. Yahobu. 4Sebutkan salah satu bentuk seni rupa yang berkembang di Negara kita dan dipengaruhi oleh agama Islam yakni .. a.lukisan pada dinding gua b.kaligrafi Jenis karya seni rupa tiga dimensi yang dipamerkan terdiri atas a. lukisan, poster dan sketsa b. patung, keramik, dan kriya Tokoh antagonis harus memiliki watak yang kuat dan
SENI RUPA GURU PEMBIMBING DESMI SUSIANTI DISUSUN OLEH ANISA FARANIA INTAN NUR BAETI MEGA SUSILA WATI NADIA SHAVA AZZAHRA SITI ANISA SMK TEKNINDO JAYA RAYA RATU JAYA KOTA DEPOK EMAIL TAHUN AJARAN 2016-2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran allah swt yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “SENI RUPA” makalah ini berisi tentang infirmasi seputar seni atau yang khususnya membahas masalah seni ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang seni menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna,olah karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam dalam penyusunan makalah dari awal sampai allah swt senatiasa meridhoi segala usaha kita semua .amin DAFTAR ISI Kata pengantar…………………………………..i Daftar isi…………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Tujuan penulisan Manfaat penulisan BAB II PEMBAHASAN pengertian seni rupa macam-macam seni rupa unsur” seni rupa fungsi seni rupa sejarah seni rupa contoh seni rupa BAB III PENUTUP kesimpulan penutup saran DAFTAR PUSTAKA LATAR BELAKANG Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu mengerjakan tugas yang telah di berikan oleh guru seni budaya Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai seni rupa terutama di bidang seni lukis agar dapat mengembangkan minat dan bakat dalam bidang tersebut. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Seni Rupa Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya. Macam-macam Seni Rupa Beberapa macam seni rupa sebagai berikut 1 Seni Rupa Murni Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai “impression”. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas. Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling misalnya dengan bahan tanah liat atau kastingdengan cetakan. Seni instalasi pemasangan adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator pengunjung pameran sebagai konsepsi akhir dari olah rupa. Seni pertunjukan Performance art adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan’ performing arts. Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer. Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan. Seni film Seni koreografi Seni fotografi 2 Desain Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut Disain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan rancangan, atau pun disiplin ilmu yang digunakan disain. Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak Desain industri Industrial design adalah seni terapan di mana estetika dan usabilitykemudahan dalam menggunakan suatu barang suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun. Desain Interior. Desain Busana. 3 Kriya Kriya tekstil Kriya kayu Kriya keramik Kriya rotan UNSUR-UNSUR SENI RUPA Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. 1. Titik Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme. 2. Garis Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti – Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan; – Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak; – Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan; – Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi – Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. – Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang 3. Bidang Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. 4. Bentuk Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Bentuk geometris Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi – Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok. – Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola. Bentuk nongeometris Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan. 5. Ruang Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan ilusi, misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan. 6. Warna Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru. 7. Tekstur Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan. 8. Gelap Terang Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. FUNGSI SENI RUPA Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas. SELESAI. Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain. Jika orang lain menikmati karyanya, orang lain tersebut harus senang dan merasa puas. Oleh karena itu, seseorang harus melakukan penelitian kecil untuk mengetahui keinginan masyarakat terhadap produk-produk seni. Terutama ketika mau mengadakanPameran dan Pergelaran dengan penataan ruang yang baik akan memberikan kenyamanan dan kepuasan pengunjung bertambah. Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi senimanuntuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis adalah benda yang memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Namun seseorang tetap akan memperhatikan nilai keindahannya walaupun yang menjadi prioritas adalah kegunaannya. Sebagai sarana ritual akan butuh agama. Agama memiliki kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula. Dulu Patung sebagai Tuhan yang harus mereka sembah, karena adanya perubahan keyakinan, Patung berubah fungsi menjadi hiasan saja atau sebagai benda bersejarah yang terawat, guna menghormati nilai-nilai budaya bangsa yang beraneka ragam. Untuk Mengenang media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu. Suatu contoh SEjarah KAligrafi. Kenangan akan dapat diingat ketika melihat peninggalan bersejarah. Berupa barang-barang antik, Benda-benda purbakala, yang saat itu tentunya digunakan dalam kehidupan mereka dulu. Sekarang sudah berubah fungsi dan menjadi benda hias. Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu Fungsi individuFungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja. Salah satu contoh fungsi seni rupa bagi perorangan adalah memenuhi kebutuhan emosional. Seni rupa memberikan kepuasan tersendiri bagi penciptanya atau bagi penikmat seni. Tidak perduli terhadap penilaian orang lain. Atau tidak perduli dengan kebutuhan orang lain. Seseorang yang merasa sedih mungkin mendapat penghiburan dengan menikmati keindahan lukisan itu sendiri. Membuat lukisan sendiri yang nantinya karya tersebut dapat membangkitkan kenangannya akan suatu hal yang indah. Memberikan semangat yang melimpah. Menghadiri suatu pameran seni rupa juga dapat menjadi alternatif untuk memulihkan suasana hati atau fikiran yang lelah dengan rutinitas sehari-hari yang membosankan, terlebih jika kita adalah pecinta seni rupa. Memenuhi kebutuhan fisikSeni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau produk seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu kenyamanan, keindahan dan keamanan. Hal ini sangat dibutuhkan karena ketiganya akan saling mempengaruhi dan saling dibutuhkan. Adanya seni rupa terapan yang tak hanya memperhatikan fungsi tetapi juga nilai estetika atau nilai keindahan. Namun yang menjadi keunggulan tersendiri yang dapat menimbulkan kenyamanan sebagai salah satu pilar penting pemenuhan kebutuhan fisik. Satu contoh adalah desain busana dan aksesoris yang menarik memberikan kenyamanan, keamanan dan nilai guna yang diselaraskan guna pemenuhan kebutuhan fisik individu. Fungsi sosial Rekreasi RekreasiKita bisa menyebutnya sebagai hiburan. Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan secara langsung. Sebab jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang, damai dan nyaman. Timbul rasa semangat kembali untuk berkarya. Ini yang menjadi keuntungan yang berlipat dalam apresiasi seni. Keindahan dan kenyamanan suatu karya seni rupa menjadi daya tarik tersendiri yang mampu menghibur banyak orang dari berbagai kalangan. Sama halnya dengan perpaduan unsur-unsur musik yang yang mampu membangkitkan keceriaan, seni rupa juga mampu membantu manusia untuk menyegarkan suasana setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Fungsi KomunikasiSeiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-nilai budaya budaya mereka. Lihatlah bagaimana seorang pelukis yang berada di Eropa menyampaikan ide-ide dan nilai budayanya melalui sebuah lukisan yang kemudian dapat dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia melalui media sosial dimana pelukis tersebut membagikan karyanya. Perhatikan seniman seniman Indonesia yang mampu memukau dunia melalui karya-karyanya. Sungguh luar biasa, para seniman menyampaikan budaya melalui karya seni. Mereka memperkenalkan produk seninya pada dunia. Misalnya Batik, Atau Batik Tulis yang sudah diakui dunia. Wayang Kulit yang sudah diakui oleh dunia. Mungkin dunia juga akan mempelajari sejarah Wayang Kulit sampai pada Bagaimana mempelajari Cara Membuat Wayang Kulit. Produk inilah bukti kongkret sebagai media berkomunikasi. Banyak hal yang kita peroleh ketika menikmati suatu kaya seni rupa. Banyak desain bangunan terkenal yang tercipta karena disainernya belajar banyak hal dari seni arsitektur bangunan terdahulu yang berkesan baginya. Begitupula halnya desain busana yang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan tehnologi dan informatika. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak desainer yang belajar dari karya seni rupa yang sudah ada dan kemudian secara kreatif untuk mengembangkannya. SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA Sejarah seni rupa memang sangat berkaitan erat dengan perkembangan peradaban manusia. Karena antara seni dan peradaban saling memberi dan menerima pengaruh. Seni rupa juga dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Seni rupa sejak ada sejak zaman prasejarah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya berbagai lukisan purbakala pada dinding atau langit gua yang dulu pernah ditinggali manusia pada zaman prasejarah. Gua tersebut terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara. Di Indonesia juga ditemukan gua seperti itu contohnya di daerah Leang-Leang. Mereka membuat gambar tersebut dengan cara menggores dinding gua dengan menggunakan batu tajam. Kemudian goresan tersebut diberi warna dengan menggunakan batu dangklik dan diberi perekat berupa lemak hewan. Bangsa-bangsa timur seperti India, Mesir, Persia, Babilonia, Romawi, Yunani, dll merupakan bangsa dengan peradaban yang sudah sangat maju pada zamannya. Perkembangan seni rupa juga sangat pesat di jaman tersebut. Bukti-bukti peninggalan seni rupanya kebanyakan ditemukan dalam bentuk arsitektur bangunan. Contohnya adalah piramida, sphinx, makam para bangsawan, patung, kuil, dll. Selain itu, ditemukan juga relief, keramik, perhiasan, dan bahkan lukisan di peradaban bangsa Yunani dan Romawi kuno. Karya bangsa Romawi kebanyakan ditemukan di rumah-rumah bangsawan di kota Pompei. Seni bangunan India yang terkenal adalah Stamba tugu Asoka, stupa, kuil Budha. Seni patung di India banyak dipengaruhi oleh kesenian Yunani-Romawi, walaupun kebanyakan patungnya berupa dewa-dewa Hindu dan patung Budha. Karena sebelumnya India belum mengenal patung. Pada abad pertengahan, kebanyakan seni rupa dipengaruhi oleh agama Nasrani Kristen. Hal ini dilihat pada arsitektur gereja-gereja yang sangat artistik. Selanjutnya, perkembangan seni rupa juga dipengaruhi oleh berbagai penemuan teknologi. Salah satu seniman yang terkenal pada jaman ini adalah Leonardo da Vinci. Lukisan menjadi salah satu karya seni rupa pada masa itu yang paling bernilai hingga kini. Kemudian setelah ditemukannya komputer pada akhir abad ke-20, banyak muncul jenis kesenian yang baru atau berkembang pesat dari sebelumnya. Contohnya seni grafis, seni fotografi, seni perfilman, dll. Pada masa kini, kita hampir bisa membuat karya seni rupa dengan kreativitas yang tiada batas dengan adanya penemuan komputer ini. CONTOH SENI RUPA SENI RUPA MURNI Patung Sama halnya seperti lukisan, patung pun hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja. Kadang kali memang ia berguna sebagai ciri khas suatu daerah atau tempat. Namun, kegunaan itu tidak membuat ia tergolong sebagai contoh seni rupa terapan karena nilai estetisnya lebih besar dibandingkan dengan nilai praktisnya Relief Pada candi-candi atau bangunan-bangunan lama, kita sering menjumpai adanya pahatan-pahatan dengan pola tertentu. Pahatan-pahatan inilah yang dinamakan dengan relief. Relief merupakan contoh seni rupa murni 2 dimensi. Kegunaannya tak lain hanya sekedar penghias belaka. d. Kaligrafi Kaligrafi merupakan seni peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Kita bisa menemui karya seni ini di tempat ibadah, kitab suci, atau lukisan-lukisan bernuansa Islam. Sama seperti contoh seni rupa murni lainnya, kaligrafi juga hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja. C. Kaligrafi Kaligrafi merupakan seni peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Kita bisa menemui karya seni ini di tempat ibadah, kitab suci, atau lukisan-lukisan bernuansa Islam. Sama seperti contoh seni rupa murni lainnya, kaligrafi juga hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja. SENI TERAPAN Rumah atau Bangunan Seni arsitektur telah berhasil memadukan kebutuhan manusia akan hunian yang aman dan awet dengan nilai-nilai seni dan keindahan. Kita bisa melihat bagaimana sebuah rumah didesain dengan sangat kokoh sekaligus nyaman untuk ditinggali. Ini merupakan salah satu contoh seni rupa terapan yang paling mudah kita jumpaI Dekorasi Dalam sebuah acara, dekorasi ruangan memegang peranan penting dalam keberlangsungan sebuah perhelatan. Dekorasi dirancang dengan berpagut pada nilai-nilai estetis sekaligus menunjang bagaimana jalannya acara agar dapat berlangsung dengan baik. c. Busana Kain batik dan tenun merupakan bukti karya seni terapan yang dapat kita jumpai sehari-hari. Pakaian yang kita kenakan selain dibuat senyaman mungkin juga dibuat seindah mungkin agar penampilan kita yang mengenakannya terkesan lebih menarik. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kita dapat mengetahui bahwa, Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni fine art dan seni pakai / terapan applied art. Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. PENUTUP Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Saran Jangan hanya terfokus dengan hal-hal yang sudah dilakukan. Carilah inspirasi yang baru demi kemajuan karya seni di Indonesia khusunya seni lukis. Pemerintah juga harus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan seni agar masyarakat lebih inspiratif. DAFTAR PUSTAKA
Kegiatanseni merupakan kegiatan yang khusus dan istimewa dan merupakan kegiatan yang memberikan kesan mengenai dunia dan sekitarnya melalui sentuhan artistik dan keindahan ciptaan yang ada, terbentuk dari 2 kemungkinan yaitu afektif dan kreatif. 1. Proses apresiasi afektif, terjadi karena pengamatan seni cepat mengalami empati dan rasa puas. 2.
Kesan Yang Ditimbulkan Oleh Pantulan Cahaya Pada Mata Dinamakan – Dalam seni, warna mengacu pada efek yang dihasilkan oleh pantulan cahaya dari mata. Cat dibuat dari pigmen atau pewarna, dan warna adalah salah satu elemen utama seni rupa. Definisi lain mendefinisikan konsep warna sebagai spektrum tertentu dari cahaya sempurna putih terang. Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya Wikipedia. Kesan Yang Ditimbulkan Oleh Pantulan Cahaya Pada Mata DinamakanUnsur Unsur Seni RupaOffice Interior Design Disusun Olehdwi Retno SaUnsur Seni RupaFaktor Yang Mempengaruhi Harga Berlian Asli Semua. Warna Primer berarti warna primer atau warna pertama yang tidak tercampur dengan warna lain. Warna-warna ini digunakan sebagai campuran dasar untuk membuat warna lain. Warna yang tergolong warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Unsur Unsur Seni Rupa B. Warna sekunder, yaitu jenis warna yang dihasilkan dengan menggabungkan dua jenis warna primer. Warna yang termasuk dalam warna sekunder adalah ungu, hijau, dan jingga. C. Warna tersier menengah adalah warna pada roda warna yang berada di antara warna primer dan sekunder. Warna yang termasuk dalam kelompok warna antara adalah jingga kemerahan oranye kemerahan, kuning tua kuning-oranye, hijau muda kuning-hijau, biru muda turquoise, ungu tua biru-ungu, dan ungu muda ungu-merah. . Oleh karena itu, pembahasan mengenai masalah “fenomena yang diakibatkan oleh pantulan cahaya pada mata ini dapat diajukan dengan sebutan fenomena pantulan pada mata’”, dan penelitian ini diharapkan dapat membantu menemukan jawabannya. untuk masalah ini. Baca juga artikel terkait tanya jawab menarik lainnya hanya di situs tersebut Warna adalah spektrum khusus yang ada pada cahaya sempurna putih. Identitas panjang gelombang warna cahaya tertentu. Misalnya, panjang gelombang biru adalah 460 nm. Panjang gelombang warna yang terlihat oleh mata manusia adalah 380-740 nm, dan distribusi warna adalah sebagai berikut Dalam peralatan optik, warna juga dapat mengacu pada interpretasi otak terhadap campuran tiga warna utama cahaya—merah, hijau, dan biru—yang digabungkan dalam kombinasi tertentu. Misalnya, mencampurkan 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru menghasilkan interpretasi magenta. Dalam seni, warna dapat merujuk pada pantulan cahaya tertentu yang dipengaruhi oleh pigmen pada permukaan suatu objek. Misalnya, mencampurkan pigmen magenta dan cyan dalam proporsi yang tepat dan memaparkannya ke cahaya putih murni menghasilkan perasaan yang mirip dengan warna merah. Dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketiadaan gelombang warna apa pun. Warna putih dianggap menunjukkan adanya semua gelombang warna dalam proporsi yang seimbang. Secara ilmiah, mereka dapat digambarkan sebagai pigmen, tetapi bukan warna. Banyaknya warna ditentukan oleh terang atau gelapnya warna. Nilai ini dipengaruhi dengan menambahkan putih atau hitam. Dalam sistem RGB, nilai ini ditentukan dengan menambahkan komponen merah, biru, dan hijau dalam kombinasi yang persis sama, meski belum tentu 100% sempurna. Secara umum, warna dibagi menjadi empat kelompok. Office Interior Design Disusun Olehdwi Retno Sa Penggunaan permainan warna banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam desain produk, desain interior, dan fashion. Permainan warna dalam desain memiliki dampak psikologis bagi pengamat dan pemakainya. Misalnya warna merah memberikan efek stimulasi, warna kuning memberikan efek luas dan cerah, warna hijau atau biru memberikan efek ruang yang sejuk dan segar, dan warna gelap memberikan efek sempit. . Permainan berwarna cerah menimbulkan kesan luas. Selain fakta bahwa warna dapat mempengaruhi pencahayaan dalam sebuah kantor, warna juga dapat mempengaruhi emosi kita dan warna juga dapat memperindah sebuah kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat menimbulkan rasa senang atau tidak nyaman. Menggunakan warna yang tepat untuk dinding dan peralatan di dalam ruangan dapat menciptakan rasa nyaman, dan pengoperasian yang senyap mencegah silau dari terlalu banyak cahaya. Warna tidak hanya memperindah lingkungan kerja, tetapi juga meningkatkan kondisi kerja. Jadi, manfaat penggunaan warna yang tepat tidak hanya bersifat estetis dan psikologis, tetapi juga ekonomis. Moekizat 2002. Manfaat menggunakan warna yang baik antara lain Moekijat 2002 Masih dalam penggunaan warna, ahli warna membuktikan bahwa warna dapat membantu proses penyembuhan. Beberapa budaya kuno, termasuk Mesir dan Cina, mempraktekkan chromotherapy atau penggunaan warna untuk penyembuhan. Chromotherapy adalah pengobatan tambahan yang dapat melengkapi pengobatan utama. Menurut chromotherapists, penyebab banyak penyakit dapat diidentifikasi dalam penurunan warna tertentu dalam sistem tubuh. Terapi warna, disebut juga terapi warna atau colorology, merupakan metode pengobatan alternatif dan masih digunakan sampai sekarang. Praktisi terapis yang terlatih dalam terapi warna dapat menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi tubuh pada orang yang menderita kekurangan fisik, emosional, spiritual, atau mental. Terapi cahaya telah terbukti meredakan depresi berat. Makna warna adalah untuk memahami makna warna mental. Ada beberapa efek atau makna warna yang memiliki makna universal. Merah, misalnya, dikatakan hangat dan dianggap membangkitkan berbagai emosi, dari kehangatan dan kenyamanan hingga kemarahan dan permusuhan. Setiap warna memiliki arti khusus. Merah berarti “bahaya” dan biru berarti “kebebasan untuk hidup”. Namun, fungsi warna tidak berhenti sampai di situ. Penelitian telah menunjukkan bahwa otak juga merespon warna yang berbeda. Warna memiliki efek subliminal yang tidak disadari banyak orang. Psikologi mencoba mencari tahu bagaimana warna memengaruhi alam bawah sadar manusia. Berikut ini adalah makna dan sifat universal putih dan hitam untuk enam warna utama dari spektrum warna yang terlihat manusia dan aspek estetika, psikologis, fisiologis, asosiasi dan simboliknya, terutama dari sudut pandang psikologis atau kognitif. Studi warna dilakukan Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal “Science” Ravi Mehta dan Juliet Zhu, University of British Columbia, Kanada menunjukkan bahwa warna tertentu patut mendapat perhatian. Merah dan biru dianggap menghasilkan respons otak yang lebih penting daripada warna lain. Merah meningkatkan fokus otak Anda pada detail, sedangkan biru meningkatkan kreativitas. Itu tergantung pada aktivitas apa yang dilakukan individu tersebut. Misalnya, siswa dapat mengingat lebih banyak huruf ketika mereka meletakkan objek tertulis di layar merah. Merah seperti susunan batu bata. Siswa yang melihat teks di layar merah sebenarnya memiliki otak yang lebih teratur. Logikanya, struktur otak mereka akan menyerupai rumah yang dibangun dari batu bata. Berbeda dengan warna biru, diyakini bahwa orang yang melihat warna biru meningkatkan energi kreatifnya. Penelitian tentang pengaruh warna juga sedang dilakukan di bidang periklanan. Orang yang melihat iklan dengan background merah akan lebih berhati-hati. Mereka akan fokus pada apa yang harus dihindari. Di sisi lain, orang yang melihat warna biru akan lebih tertarik pada reaksi iklan kreatif. Alih-alih memuji lensa kamera yang digunakan untuk membuat iklan, Anda bisa melihat sisi kreatif dari iklan yang ditawarkan oleh pihak tur. Kami telah lama memahami bahwa merah mencegah bahaya. Merah dapat membuat orang melakukan hal-hal yang memerlukan ketelitian tinggi. Merah membantu Anda mengingat, mengoreksi bacaan, dan membaca peringatan bahaya. Sedangkan orang yang diasosiasikan dengan warna biru mencerminkan kebebasan, kedamaian, dan kreativitas. Biru dapat memotivasi orang. Sebagian besar studi warna dilakukan dengan warna merah. Misalnya, kaus olahraga lebih cocok dipakai dengan warna merah karena memancarkan aura mengintimidasi, dan olahragawan/tim yang memakai seragam merah juga mendominasi olahraga dan menang lebih banyak NewScientist, 2009. Merah juga merupakan warna yang melambangkan Hari Valentine. Pria berpikir bahwa wanita terlihat lebih emosional saat memakai warna merah daripada warna lainnya. Theo Gimbel dari Sekolah Terapi Warna Inggris dan psikolog Amerika Martin Ini telah diuji pada beberapa orang. Secara teoritis, semua warna memancarkan getaran yang berbeda, memiliki efek baik dan buruk pada tubuh manusia, bahkan dapat digunakan untuk mengubah suasana hati. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika seseorang memasuki ruangan biru, tekanan darahnya sedikit turun dan detak jantung serta pernapasannya melemah. Di sisi lain, di ruangan yang didominasi warna merah, tekanan darah meningkat dan detak jantung serta pernapasan meningkat. Jadi warna biru digunakan untuk mengobati insomnia, tekanan darah tinggi atau masalah kulit. Merah menyembuhkan anemia dan kebotakan, kuning menyembuhkan sembelit dan rematik. Juga, warna dapat membantu perencanaan diet. Misalnya, warna merah sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Karena lebih baik memasukkan makanan merah sebanyak mungkin ke dalam rencana diet Anda, seperti lobak, bit, dan sayuran merah lainnya. Seni bandingan merupakan salah satu penerapan akal dan budi untuk menciptakan karya yang dapat menyentuh jiwa manusia. Desain dan desain interior adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari dan membahas desain karya seni pada bangunan. Unsur Seni Rupa Mahasiswa memahami dan mengungkapkan jenis-jenis karya berdasarkan jenis, tema, dan nilai estetikanya. Meneliti tema karya. RUPA DASAR 3 DIMENSI, disebut juga RUPA DASAR 3 DIMENSI atau Tridimensi, memperlakukan tipe dasar sebagai bidang 3 dimensi, yaitu bentuk bidang yang dimilikinya. Materi 1 dan 2 Ciptaan dua dimensi 2D dan tiga dimensi 3D Spiritual Seni A., Ada yang pernah ke pameran Kelas X SMK PUSTEK Serpong? Seni Budaya ke-9, karya seni bab kedua. Untuk menciptakan sebuah karya seni, setiap orang yang terlibat dalam penciptaan harus memiliki ide/gagasan untuk diekspresikan. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Berlian Asli Seni rupa dasar, fungsi dan tujuan seni rupa untuk pembagian seni rupa, jenis karya seni rupa, pengertian seni rupa dan komponen karya seni rupa datar dalam proses penciptaan seni. A- Pengertian seni rupa dan seni rupa adalah seni menciptakan sesuatu atau benda yang ingin dilihat atau didengar orang karena bentuknya yang indah. Pengertian seni menurut beberapa ahli Aristoteles, seni adalah tiruan dari alam, tetapi harus diidealkan dari alam. Seni Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dalam segala aspek. Ki Hajar Devantara adalah seni manusia praktis yang indah yang lahir dari kehidupan dan emosinya sehingga ia dapat menggetarkan emosi manusia. Seni Media Seni Membengkoknya batang tanaman yang tumbuh dapat disebabkan oleh faktor cahaya, penyakit yang ditimbulkan oleh, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh tbc, contoh penyakit menular yang dapat ditimbulkan oleh polusi air adalah, kabinet yang dipimpin oleh presiden megawati soekarnoputri dinamakan, pantulan cahaya pada cermin cekung, pantulan cahaya pada cermin, gangguan apa yang ditimbulkan oleh batu empedu, biduran disebabkan oleh gejala yang ditimbulkan upaya pencegahan, penyakit yang ditimbulkan oleh sampah, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit diare, komputer yang dilayani oleh server dinamakan
Karakteristikseni rupa yang berkembangkan di India sangat dipengaruhi oleh budaya a. Budaya Cina b. Hindu dan Budha c. kondisi alam d. nilai-nilai leluhur e. Budaya Arya. Jawabannya: b. Hindu dan Budha. Perkembangan seni Jepang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali . a. Keadaan alamiah b. karakter nasional c. agama d. oleh
4K26lel.
  • y655hye2em.pages.dev/654
  • y655hye2em.pages.dev/573
  • y655hye2em.pages.dev/218
  • y655hye2em.pages.dev/962
  • y655hye2em.pages.dev/289
  • y655hye2em.pages.dev/128
  • y655hye2em.pages.dev/178
  • y655hye2em.pages.dev/362
  • y655hye2em.pages.dev/796
  • y655hye2em.pages.dev/75
  • y655hye2em.pages.dev/809
  • y655hye2em.pages.dev/420
  • y655hye2em.pages.dev/181
  • y655hye2em.pages.dev/440
  • y655hye2em.pages.dev/900
  • kesan dan watak karya seni rupa dipengaruhi oleh