Judul Buku In a Blue Moon Penulis Ilana Tan Penerbit Gramedia Pustaka Utama Terbit April 2015 Harga Rp Tebal 318 halaman Ukuran 13 x 20cm Cover Softcover ISBN 978-602-03-1462-4 “Apakah kau masih membenciku?” “Aku heran kau merasa perlu bertanya.” Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu – oh, bukan! – melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur. Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang – ini sangat jarang terjadi, tentu saja – kakeknya bisa mengambil keputusan sangat tepat In a Blue Moon menceritakan bagaimana hubungan antara seorang wanita yang sangat membenci seorang pria yang dimana semasa kecilnya hidupnya menjadi buruk karena pria tersebut. Ya, wanita itu adalah Sophie Wilson, sedangkan pria yang menghancurkan hidup Sophie dimasa pertama sekolahnya di bulan Desember itu adalah Lucas Ford. Awalnya mereka tidak saling mengenal, sampai suatu hal membuat mereka bertemu dan saling mengenal, disanalah interaksi antar mereka dimulai. Namun hubungan itu harus rusak karena Lucas melakukan sebuah kesalahan yang membuat Sophie membencinya seumur hidup, sampai sepuluh tahun kemudian mereka kembali dipertemukan di bulan Desember di kota New York. Waktu sepuluh tahun itu ternyata tidak membuat Sophie melupakan rasa bencinya kepada Lucas. Mereka kembali dipertemukan, dimana pertemuan itu juga terjadi secara tidak sengaja. Mereka telah ditetapkan sebagai tunangan oleh kedua kakek mereka. Namun tidak seperti Sophie yang berusaha tidak menemui Lucas, kebalikannya dengan Lucas yang terus berusaha mendekati Sophie. Apakah dengan status tunangan ini membuat Sophie dan Lucas dapat berbaikan? Dan apakah pada akhirnya mereka akan bertunangan? Bagaimanakah akhir kisah Sophie dan Lucas? Saya baru sempat membeli dan membaca buku ini setelah sekian lama tidak berkunjung ke Gramedia karena kesibukan yang sangat menguras waktu hehehe 😆 Saat melihat novel ini terpajang di rak buku, kemudian melihat nama pengarangnya, saya langsung tertarik untuk membelinya. Setelah disimpan beberapa hari dirumah, akhirnya saya mulai membaca novel ini. Saya selalu menikmati novel karya Ilana Tan ini. Karena, disetiap bukunya Ilana Tan sukses membuat saya menikmati ceritanya seraya menikmati keindahan setting tempatnya. Dicerita yang mengambil setting New York ini, penulis menceritakan bagaimana hubungan Sophie dan Lucas yang walaupun telah terpisah selama sepuluh tahun, mereka kembali dipertemukan. Perpisahan mereka selama sepuluh tahun tidak meinggalkan rasa kangen, tetapi rasa benci yang dirasakan Sophie kepada Lucas karena telah merusak hidupnya semasa sekolah dulu. “Apakah kau tahu, hanya ada garis tipis yang memisahkan perasaan benci dan cinta?” hlm 100 Selama membacanya, saya sangat menyukai bagaimana Lucas yang terus-menerus berusaha menyatakan kepada Sophie bahwa dia telah berubah. Dia bukanlah Lucas jaman dulu. Lucas yang masih remaja labil yang melakukan semuanya tanpa berpikir. Lucas yang sekarang adalah Lucas yang telah berubah, Lucas yang telah dewasa. Lucas selalu berhasil memukau saya dengan caranya untuk meminta maaf kepada Sophie. Selama membacanya, imajinasi saya akan Lucas, dia adalah pria yang keren dan romantis. Berbagai usahanya untuk meminta maaf kepada Sophie terasa gentle bagi saya. Tingkah Lucas sangat menghiasi novel ini. Selama membacanya, saya bisa merasakan bagaimana usaha keras Lucas membuat Sophie memaafkannya. “Kau mungkin tidak sempurna, tapi kau sempurna untukku.” hlm 231 Kehadiran Miranda dan Adrian di tengah-tengah hubungan Sophie dan Lucas juga mewarnai kisah mereka. Bagaimana cara Lucas menghadapi Miranda yang menyukai membuat saya geregetan. Memang kedekatan mereka bagi Lucas hanyalah sebatas teman, tetapi tidak bagi Miranda. Tetapi, Lucas tidak bersifat tegas saat Miranda terus mendekatinya padahal Lucas sendiri telah menyatakan dirinya tunangan Sophie. Padahal menurut saya pribadi jelas sekali sikap yang ditunjukan Miranda, bahwa dia menyukai Lucas. Tapi yaah, Lucas sepertinya terlalu polos dengan Miranda sampai-samapi tidak menyadarinya. Sifatnya yang terus menurut atas semua kemauan Miranda berhasil membuat saya geregetan. Adrian sendiri yang pernah menjadi bagian dalam hidup Sophie mewarnai kisah ini setelah 4 tahun pergi bertugas dan akhirnya kembali ke New York. Saya sangat suka moment kegalauan mereka dan kepercayaan mereka saat banyak gosip yang menerpa hubungan mereka. Mereka tetap saling percaya. “Aku tidak menciumnya.” “Aku juga tidak mencium Adrian.” hlm 270 Selain menyukai pasangan Sophie-Lucas ini, saya sangat tertarik dengan dua kakak Sophie, yaitu Tyler Wilson dan Spencer Wilson. Saya sangat menyukai konsep “kakak protektif” mereka. Awalnya, saya kira ke-protektifan mereka akan sangat ditunjukan di novel ini. Saya sudah sangat menantikan tingkah Tyler dan Spencer dengan ke-protektifan-nya saat menjaga Sophie dari Lucas. Tapi, sayang sekali moment itu kurang terasa. But, overall i like it! 🙂 Setelah membaca novel ini, saya baru mengerti apa arti dari judul novel ini. Awalnya, saya kira Blue Moon dalam novel ini adalah jenis minuman, yaitu minuman yang dipesan Sophie saat di bar sewaktu menonton pertunjukan. Tapi semakin saya membalik halaman, saya mengerti apa arti In a Blue Moon ini. Jika saya boleh menyimpulkan, arti dari judul ini adalah warna mata Lucas. Tidak seperti Sophie yang kelihatan Asia sekali sehingga memiliki warna mata cokelat, Lucas memiliki warna mata biru. Biru gelap bak langit malam. “Sementara Sophie manatap mata biru muda Adrian yang hangat, ia mendadak berpikir bahwa mata biru sebiru langit malam lebih menarik daripada warna biru langit cerah di siang hari.” hlm 241 Terakhir, saya memberikan dari 5 bintang untuk novel ini. Kisah Sophie-Lucas sangat menarik, tetapi konflik yang dirasakan kurang greget sedikit. Andai hadirnya Miranda dan Adrian dalam hubungan mereka dipertajam lagi, mungkin konflik dalam novel ini akan lebih maksimal. Tetapi secara keseluruhan saya sangat menikmati kisah cinta di New York ini 🙂 Buku ini bisa didapatkan di Regrads, Twins J
TheReview. Blue Bloods is the first novel in Melissa De La Cruz's Blue Bloods vampire fantasy series for Young Adults. Melissa de La Cruz is the author of popular teen series The Ashleys and The Au Pairs but this is her first foray into the world of vampires. Set in Manhattan, Blue Bloods follows the privileged lives of rich upper class Judul In a Blue Moon Pengarang Ilana Tan Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tebal 320 halaman Harga Rp Actually, i'm not a fans of Ilana Tan. Pengalaman pertama saya dengan novel Ilana Tan adalah melalui Sunshine Becomes You SBY. Itu pun karena booming-nya novel ini, jadi saya penasaran. Then i read it and that's it. I think it's just not my cup of tea. Terus saya penasaran lagi soalnya yang season series katanya ceritanya lebih menarik dari pada SBY, terutama yang berjudul Autumn In Paris. Berhubung terbit dengan cover baru dan di toko buku online kesayangan didiskon cukup besar kalau nggak salah waktu itu diskon 50%, belilah saya si Autumn In Paris dan Summer In Seoul. Baca. Yaudah gitu aja. Nggak ada impresi yang membekas setelah membaca kedua novel tersebut. Tapiiii, ketika saya membaca In A Blue Moon, saya mendapatkan sensasi yang berbeda. Kebetulan ada teman yang mengatakan kalau In a Blue Moon ini memang berbeda dari novel-novel Ilana Tan lainnya. Lantas apa sih yang membuat novel ini berbeda? Okeee, sebelum membahas perbedaannya saya kasih sedikit sinopsis tentang ceritanya. In A Blue Moon menceritakan tentang pertemuan kembali antara Luca Ford dan Sophie Wilson setelah 10 tahun berpisah. Mereka dahulu bermusuhan yang disebabkan ulah Lucas yang membuat hati Sophie terluka. Namun, pada pertemuan pertama setelah 10 tahun itu, tahu-tahu saja Lucas dan Sophie dinyatakan berstatus tunangan. Sophie tentu saja menolak. Tetapi Lucas tidak. Setidaknya dia ingin meminta maaf pada Sophie dan membuktikan bahwa waktu 10 tahun mampu mengubah sifatnya. Kalau ditilik dari sinopsisnya, sudah jelas akan seperti apa ending-nya. Tapi saya tidak bosan membacanya. Bahkan bisa menyelesaikannya hanya dalam waktu 3-4 jam. Interaksi Lucas dan Sophie yang bikin gemas, membuat saya ingin terus-menerus membuka halaman selanjutnya. Suasana yang hidup ini didukung dengan dialog yang tidak kaku, sangat mengalir bahkan. Lokasinya yang berada di luar negeri pun tidak membuat bingung. Karakter Lucas dan Sophie pun saya rasa cukup kuat. Lucas yang keukeuh dalam menunjukkan usahanya meminta maaf serta pembuktian dirinya pada Sophie. Sophie yang memanggil Lucas dengan nama lengkapnya karena memang belum bisa memaafkan Lucas. Sayang, kuatnya karakter tidak didukung dengan pemaparan latar belakang kedua tokoh yang mumpuni. Misalnya bagaimana akhirnya Sophie bisa memiliki toko kue atau bagaimana Lucas yang tidak terlihat tertarik pada dunia memasak akhirnya bisa menjadi koki? Atau mungkin mengulas beberapa masakan yang diciptakan mereka berdua? Ya, hal-hal seperti itu saya rasa tidak ada salahnya dibahas kan? Atauuuu....mungkin penulis ingin fokus dengan konflik antara Lucas-Sophie saja? Mungkin saja. Terlepas dari kekurangnya, novel ini sangat layak dibaca. Kalau dirangkum dalam 3 kata, novel ini seru, asyik, menggemaskan! Rating 4 of 5 stars